Akhir-akhir ini, sejumlah daerah di Indonesia dilanda bencana gempa. Apalagi, Indonesia berada di wilayah pertemuan 3 lempeng dunia, yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Gempa juga sering disebut seisme.
Lalu, apa itu seisme? Nah, seisme adalah getaran yang terjadi akibat adanya tumbukan energi yang membuat lempeng benua dan lempeng samudera bergetar.
Getaran yang dihasilkan pun dapat berupa getaran besar dan getaran kecil, yang menentukan besarnya kerusakan di bumi. Bahkan, tumbukan energi yang besar akan mampu menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya, yang dikenal dengan gempa bumi.
Nah, ada banyak jenis gempa, yang diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi seisme. Yuk, simak ulasan berikut ini, yang dilansir dari Ruangguru!
Klasifikasi Seisme
Baca Juga: Pergerakan Lempeng Tektonik
Oleh karena banyak jenisnya, gempa dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, yang berdasar pada sejumlah hal. Berikut ulasannya.
1. Berdasarkan proses terjadinya gempa
Jika ditinjau berdasarkan prosesnya, gempa dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Apa saja? Ketiga gempa itu meliputi gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan.
- Gempa tektonik
Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat adanya tumbukan lempeng di litosfer oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran yang terasa sampai ke permukaan bumi.
- Gempa vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi akibat adanya aktivitas gunung api. Aktivitas penyebabnya terbatas. Oleh karena itu, gempa vulkanik hanya bisa terasa di sekitar gunung api.
Nah, gempa ini terasa saat sudah menjelang letusan, pada saat letusan, dan setelah beberapa saat gempa terjadi.
- Gempa runtuhan
Gempa runtuhan adalah gempa yang terjadi akibat adanya daerah kosong yang runtuh di bawah lahan. Gempa ini juga diebut sebagai gempa longsoran.
Nah, getaran yang diakibatkan oleh gempa runtuhan hanya bisa dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.