bdadinfo.com

Kepala P3M PNP: Wali Nagari di Sumbar Harus Jemput Bola Gaet Kerjasama Perguruan Tinggi - News

Kepala Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat  Politeknik Negeri Padang (P3M PNP), Yuhefizar menegaskan, seluruh wali nagari di Sumbar harus jemput bola. (pnp.ac.id)

- Kepala Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Padang (P3M PNP), Yuhefizar menegaskan, seluruh Wali Nagari di Sumbar harus jemput bola menggaet kerjasama perguruan tinggi dalam rangka memajukan nagari masing-masing.

Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal OpenDesa itu dalam Workshop Hari Kedua “Nagari Digital Menuju Smart Village” di Aula Gedung C, Kampus Oranye, Limau Manis, Padang, Selasa, 14 Februari 2023.

“Masing-masing Perguruan Tinggi memiliki kekhasan ilmu masing-masing tapi mereka kebingungan kemana ilmu tersebut mesti diterapkan karena kebanyakan pengelola nagari juga tidak membuka diri akan kebutuhan mereka,” terang pria yang diakrabi Ephie ini.

Baca Juga: Renovasi Gedung PKM Politeknik Negeri Padang Rampung, Telan Dana Rp35 Miliar

Yuhefizar menambahkan, jika nagari membutuhkan semacam analisis dan kajian masalah ekonomi, wali nagari bisa mendatangi Universitas Andalas atau Universitas Negeri Padang atau perguruan tinggi berorientasi akademik.

"Jika menginginkan ilmu terapan, Politeknik Negeri Padang atau sekolah tinggi vokasilah yang menjadi pilihan tepat," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Yuhefizar, khusus untuk Politeknik Negeri Padang, Maret 2023, P3M PNP menerima usulan atau proposal pengabdian dari para dosen. Mereka ditawarkan untuk memilih objek nagari tertentu sesuai kebutuhan dan problema yang sudah terpetakan oleh P3M PNP berdasarkan masukan dari para wali nagari, seperti dalam pertemuan atau workshop yang diselenggarakan selama 2 hari tersebut.

Baca Juga: Menuju Smart Village, Politeknik Negeri Padang Hadirkan Workshop Nagari Digital

Imbauan tersebut disampaikan Yuhefizar menanggapi permintaan Walinagari Sumpur, Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Adhe Hendrico, Dtk. Saripado.

Menurut Adhe, meskipun nagarinya berhasil menjadi salah satu Akademi Desa Wisata mengalahkan 70.000 desa se-Indonesia (2021) dan mendapat Penghargaan Agrowisata Sumbar karena berhasil mengembangkan sawo dan ikan bilih (2022), sampai sekarang nagari tersebut belum memiliki website sebagai sarana komunikasi dengan perantau dan dunia luar.

Kepada P3M PNP, Adhe Hendrico bermohon secepatnya dikunjungi untuk mendapatkan pelatihan pembuatan komposer dari sampah organik, pelatihan pembuatan website nagari, dan pelatihan pembuatan mesin penghancur jerami. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat