- Melempen di kejuaraan individu, tetapi Gacor di Olimpiade, itulah yang menggambarkan karakter dari Ganda Putra asal Taiwan, Lee Yang - Wang Chi Lin.
Jika dilihat dari Prestasi Lee Yang - Wang Chi Lin dalam beberapa bulan sebelum Olimpiade 2024 Paris, memang bisa dibilang kurang memuaskan tetapi bukan masalah.
Pada ajang Piala Thomas 2024 di Chengdu bulan Mei 2024, pasangan Ganda pertama Taiwan memiliki peran krusial hingga membawa negarannya lolos ke Semifinal.
Baca Juga: Mengenal Aturan Unik di Babak Grup Kejuaraan Leagues Cup 2024 Dimana Setiap Pertandingan Harus Ada Pemenang
Meskipun gagal mengalahkan Indonesia saat itu, tetapi performa Lee Yang - Wang Chi Ling tidak bisa dianggap enteng saat persiapan jelang menghadapi event penting 4 tahunan.
Olimpiade 2024, pasangan Lee Yang - Wang Chi Lin berada dalam Grup D atau bisa disebut "Grup Neraka", karena harus berhadapan dengan 3 pemain ganda putra unggulan yang memiliki persaingan yang ketat.
Seperti Takuro Hoki - Yugo Kobayashi dari Jepang, Kim Astrup - Anders Skaarup Rasmussen dari Denmark, dan Liu Yuchen - Ou Xuanyi dari China, yang menjadi lawan yang sepadan bagi Lee Yang - Wang Chi Lin.
Meskipun gagal mengalahkan Indonesia saat itu, tetapi performa Lee Yang - Wang Chi Ling tidak bisa dianggap enteng saat persiapan jelang menghadapi event penting 4 tahunan.
Olimpiade 2024, pasangan Lee Yang - Wang Chi Lin berada dalam Grup D atau bisa disebut "Grup Neraka", karena harus berhadapan dengan 3 pemain ganda putra unggulan yang memiliki persaingan yang ketat.
Seperti Takuro Hoki - Yugo Kobayashi dari Jepang, Kim Astrup - Anders Skaarup Rasmussen dari Denmark, dan Liu Yuchen - Ou Xuanyi dari China, yang menjadi lawan yang sepadan bagi Lee Yang - Wang Chi Lin.
Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan, Masyarakat Dihimbau Kibarkan Bendera di Rumah
Tetapi beruntung, pasangan Lee - Wang akhirnya bisa lolos sebagai juara Grup D, dengan meraih kemenangan 4 kali beruntun, sehingga memperbesar harapan untuk meraih medali emas.
Perjalanan dari mencapai Final bisa dibilang tidak menemui hambatan, karena Lee - Yang berhasil mengalahkan Ganda Putra Thailand, Supak Jomkoh - Kittinupong Kedren di Perempat Final.
Lalu, Kim Astrup - Anders Skaarup Rasmussen menjadi lawan berat di semifinal, sekaligus memiliki ambisi balas dendam untuk mengalahkan Ganda Taiwan di fase Grup.
Tetapi beruntung, pasangan Lee - Wang akhirnya bisa lolos sebagai juara Grup D, dengan meraih kemenangan 4 kali beruntun, sehingga memperbesar harapan untuk meraih medali emas.
Perjalanan dari mencapai Final bisa dibilang tidak menemui hambatan, karena Lee - Yang berhasil mengalahkan Ganda Putra Thailand, Supak Jomkoh - Kittinupong Kedren di Perempat Final.
Lalu, Kim Astrup - Anders Skaarup Rasmussen menjadi lawan berat di semifinal, sekaligus memiliki ambisi balas dendam untuk mengalahkan Ganda Taiwan di fase Grup.
Baca Juga: Bupati Pesisir Selatan Tinjau Persiapan ADWI 2024 dan Visitasi Mas Menteri Sandi Uno ke Ampiang Parak
Sayangnya, Ganda Denmark yang merupakan unggulan kedua harus Kembali lagi bertekuk lutut dihadapan Lee - Wang dengan rubber set 18 - 21, 21 - 17, dan 21 - 10.
Hingga akhirnya, Lee Yang - Wang Chi Lin lolos ke final, sekaligus mencetak sejarah sebagai Ganda Taiwan pertama yang menginjakkan kaki di final secara Back to Back.
Lawan yang dihadapi Lee - Wang di Final tidak bisa dianggap enteng semata, karena juga berasal dari negara yang sama yaitu, China. Tetapi kali ini memiliki pemain ganda yang berbeda.
Sayangnya, Ganda Denmark yang merupakan unggulan kedua harus Kembali lagi bertekuk lutut dihadapan Lee - Wang dengan rubber set 18 - 21, 21 - 17, dan 21 - 10.
Hingga akhirnya, Lee Yang - Wang Chi Lin lolos ke final, sekaligus mencetak sejarah sebagai Ganda Taiwan pertama yang menginjakkan kaki di final secara Back to Back.
Lawan yang dihadapi Lee - Wang di Final tidak bisa dianggap enteng semata, karena juga berasal dari negara yang sama yaitu, China. Tetapi kali ini memiliki pemain ganda yang berbeda.
Baca Juga: Contoh Proposal 17 Agustus 2024 yang Baik dan Benar Cocok Buat Karang Taruna, RT, Sekolah dan Lainnya
Jika di Olimpiade 2020 Tokyo, pasangan Lee - Wang berhadapan dengan Ganda China, Li Junhui - Liu Yuchen, tetapi final kali ini berhadapan dengan pasangan ranking 1, Liang Weikeng - Wang Chang.
Pada Olimpiade sebelumnya, Lee Yang - Wang Chi Lin berhasil mengalahkan ganda China, Li - Liu dengan skor 21 - 18, 21 - 12, kali ini Ganda Taiwan harus bekerja keras untuk bisa mengalahkan pasangan Liang - Wang.
Karena pasangan dari Taiwan memiliki rekor pertemuan yang seimbang dengan pasangan China ranking 1 Dunia, yaitu 2 - 2. Sehingga kedua pasangan ini sudah bertemu 2 sebanyak kali pada tahun 2024.
Jika di Olimpiade 2020 Tokyo, pasangan Lee - Wang berhadapan dengan Ganda China, Li Junhui - Liu Yuchen, tetapi final kali ini berhadapan dengan pasangan ranking 1, Liang Weikeng - Wang Chang.
Pada Olimpiade sebelumnya, Lee Yang - Wang Chi Lin berhasil mengalahkan ganda China, Li - Liu dengan skor 21 - 18, 21 - 12, kali ini Ganda Taiwan harus bekerja keras untuk bisa mengalahkan pasangan Liang - Wang.
Karena pasangan dari Taiwan memiliki rekor pertemuan yang seimbang dengan pasangan China ranking 1 Dunia, yaitu 2 - 2. Sehingga kedua pasangan ini sudah bertemu 2 sebanyak kali pada tahun 2024.
Baca Juga: Contoh Proposal 17 Agustus 2024 Terbaru dan Terlengkap Buat Sponsor dan Donatur Semangat Membantu Anda
Pertemuan pertama di tahun 2024, terjadi di French Open yang berlangsung di arena yang akan menjadi lapangan Utama Bulutangkis di Olimpiade 2024, Porte De La Chapelle Arema.
Saat itu, Pasangan unggulan dari China berhasil mengalahkan Lee Yang - Wang Chi Lin pada babak pertama dengan rubber set, 21 - 10, 11 - 21, 21 - 11.
Lalu di All England 2024, giliran Lee Yang - Wang Chi Lin yang berhasil membalas kekelahan dari lawan yang sama, pada babak kedua dengan skor 22 = 20, 19 - 21, 21 - 16.
Pertemuan pertama di tahun 2024, terjadi di French Open yang berlangsung di arena yang akan menjadi lapangan Utama Bulutangkis di Olimpiade 2024, Porte De La Chapelle Arema.
Saat itu, Pasangan unggulan dari China berhasil mengalahkan Lee Yang - Wang Chi Lin pada babak pertama dengan rubber set, 21 - 10, 11 - 21, 21 - 11.
Lalu di All England 2024, giliran Lee Yang - Wang Chi Lin yang berhasil membalas kekelahan dari lawan yang sama, pada babak kedua dengan skor 22 = 20, 19 - 21, 21 - 16.
Kini, Final Olimpiade 2024 menjadi pertemuan yang kelima bagi kedua pasangan, yang tentu saja diprediksi seru, hingga rubber set menjadi game yang memukau penonton.
Akhirnya, Lee Yang - Wang Chi Lin berhasil keluar sebagai pemenang pada pertandingan yang sengit atas Ganda China No. 1 dengan skor 21 - 17, 18 - 21, 21 - 19.
Sehingga Ganda Putra Taiwan, kini menjadi pasangan pertama yang sukses meraih medali Emas Olimpiade secara back to back, dan menyamai Rekor Legenda Ganda Putra China, Fu Haifeng.
Fu Haifeng, juga meraih medali emas Olimpiade 2 kali berturut-turut, tetapi dengan pasangan yang berbeda-beda yaitu bersama Cai Yun di Olimpiade 2012, dan bersama Zhang Nan di Olimpiade 2016.
Tetapi Fu Haifeng, juga sebenarnya memiliki medali Perak Olimpiade 2008 Bersama Cai Yun, setelah kalah dari Ganda Putra Indonesia saat itu, Markis Kido - Hendra Setiawan.
Meskipun begitu, Fu Haifeng bisa dibilang beruntun karena memiliki 3 medali Olimpiade beruntun, dari 4 ajang Olimpiade yang diikutsertakan pada Olimpiade 2004 Athena, Olimpiade 2008 Beijing, Olimpiade 2012 London, dan Olimpiade 2016 Rio De Janeiro.
Tetapi Fu Haifeng, juga sebenarnya memiliki medali Perak Olimpiade 2008 Bersama Cai Yun, setelah kalah dari Ganda Putra Indonesia saat itu, Markis Kido - Hendra Setiawan.
Meskipun begitu, Fu Haifeng bisa dibilang beruntun karena memiliki 3 medali Olimpiade beruntun, dari 4 ajang Olimpiade yang diikutsertakan pada Olimpiade 2004 Athena, Olimpiade 2008 Beijing, Olimpiade 2012 London, dan Olimpiade 2016 Rio De Janeiro.
Kemenangan back to back Lee Yang - Wang Chi Lin, meraih medali emas di Olimpiade membuat PBSI dan Sektor Ganda Putra Indonesia kini berada dalam situasi yang mengkhawatirkan.
Apalagi pemain Ganda Putra Indonesia di Olimpiade 2024, seperti Fajar Alfian - Muhammad Rian Ardianto tidak bisa memenuhi ekspektasi publik dalam perebutan Medali.
Tentu membuat netizen, dan masyarakat pecinta Bulutangkis Indonesia menuntut adannya regenerasi, dan juga harus bisa melahirkan ganda putra Indonesia baru.
Apalagi pemain Ganda Putra Indonesia di Olimpiade 2024, seperti Fajar Alfian - Muhammad Rian Ardianto tidak bisa memenuhi ekspektasi publik dalam perebutan Medali.
Tentu membuat netizen, dan masyarakat pecinta Bulutangkis Indonesia menuntut adannya regenerasi, dan juga harus bisa melahirkan ganda putra Indonesia baru.
Baca Juga: Asesmen Bab 4 Arus Bolak-Balik, Kunci Jawaban Fisika Kelas 12 SMA/MA Halaman 91 92 Kurikulum Merdeka
Mengingat regenerasi Ganda Putra Indonesia saat ini, masih belum memiliki perkembangan yang pesat, apalagi dalam mempersiapkan di Olimpiade 2028 mendatang.
Mau tak mau, Sektor Ganda Putra Indonesia harus bekerja lebih cepat, disaat peta persaingan Bulutangkis di Ganda Putra merata, dan tidak bisa ditebak saat bermain di turnamen penting.
Meskipun Ganda Putra Indonesia, memiliki sejarah penting telah menyumbangkan medali emas di Olimpiade, tetapi Olimpiade 2024 menjadi kemunduran bagi Ganda Putra Indonesia saat ini.***
Mengingat regenerasi Ganda Putra Indonesia saat ini, masih belum memiliki perkembangan yang pesat, apalagi dalam mempersiapkan di Olimpiade 2028 mendatang.
Mau tak mau, Sektor Ganda Putra Indonesia harus bekerja lebih cepat, disaat peta persaingan Bulutangkis di Ganda Putra merata, dan tidak bisa ditebak saat bermain di turnamen penting.
Meskipun Ganda Putra Indonesia, memiliki sejarah penting telah menyumbangkan medali emas di Olimpiade, tetapi Olimpiade 2024 menjadi kemunduran bagi Ganda Putra Indonesia saat ini.***