- Perusahaan laptop HP Inc. menjadi perusahaan selanjutnya yang akan PHK massal karyawannya.
Produsen komputer dan laptop HP Inc mengumumkan akan berencana mengurangi sekitar 6.000 karyawan dalam tiga tahun ke depan. Dilakukan PHK secara bertahap alias dicicil hingga 2025.
Baca Juga: 8 Tips Memilih Laptop 2 in 1, Begini Cara Melihat Kelebihan dan Kekurangannya
“Pemutusan Hubungan Kerja ini diharapkan akan selesai di akhir tahun 2025,” kata HP Inc, dikutip dari Reuters, Kamis, 24 November 2022.
Pemangkasan karyawan dilakukan sekitar 12% dari tenaga kerja globalnya, dikarenakan penjualan komputer serta laptop merosot. Rencana PHK ini diungkapkan setelah adanya laporan pendapatan kuartal yang mengalami cukup lesu.
Baca Juga: Sebelum Pilih dan Beli, Simak Dulu 5 Perbedaan Macbook dengan Laptop
Dalam strategi ini, perusahaan akan fokus pada customer experience yang lebih baik serta mendorong penciptaan jangka panjang dengan cara mengurangi beberapa biaya.
HP berinisiatif demi pertumbuhan di masa depan dengan cara menginvestasikan kembali dana-dana tersebut.
Penjualan PC dan laptop telah menyusut selama pandemi karena rumah tangga dan bisnis mengurangi pengeluaran dalam menghadapi inflasi yang tinggi selama puluhan tahun, memberikan tekanan pada perusahaan seperti HP.
Dikutip dari reuters.com Kamis (24/11) HP memperkirakan akan mengeluarkan sekitar $1,0 miliar untuk biaya tenaga kerja serta non-tenaga kerja terkait dengan restrukturisasi dan biaya lainnya, dengan hampir $600 juta tahun fiskal 2023 serta sisanya dibagi antara dua tahun berikutnya.
‘Perusahaan yang mempekerjakan hampir 50.000 orang, mengatakan akan mengurangi jumlah karyawan antara 4.000 dan 6.000.” ujar pihak HP
Per Oktober 2021, HP memiliki sekitar 51.000 karyawan. Hal ini bukan yang pertama kalinya perusahaan komputer asal Amerika Serikat melakukan PHK besar-besaran.
Diketahui, di tahun 2019, HP juga mengumumkan akan memangkas karyawan antara 7.000 dan 9.000 tenaga kerja.
HP inc menjadi perusahaan selanjutnya yang akan memangkas karyawannya setelah Meta, Twitter, Amazon dan juga Google. Tren PHK di kalangan teknologi terus berlangsung dan cenderung terjadi secara bersamaan.