bdadinfo.com

Simak! Ini Cara dan Hukum Bagi Wanita yang Telat Qadha Puasa Hingga Ramadhan Berikutnya - News

Simak! Ini Cara dan Hukum Bagi Wanita yang Telat Qadha Puasa Hingga Ramadhan Berikutnya (Pexels )

 - Kementerian Agama telah memutuskan titik pemantauan hilal hingga jadwal pelaksanaan sidang Isbat yang akan digelar pada Rabu, 22 Maret 2023.

Hal ini menunjukan bahwa bulan Ramadhan akan tiba beberapa minggu lagi.

Namun bagaimana apabila wanita belum juga membayar qadha puasa Ramadhan sebelumnya hingga Ramadhan berikutnya tiba?

Baca Juga: Ramadhan Sebentar Lagi! Inilah 4 Waktu Terbaik untuk Bersedekah Sesuai Anjuran Rasulullah

Dilansir  dari NU.or.id, Allah SWT memang mewajibkan pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan bagi setiap muslimin dan muslimah yang memenuhi syarat puasa.

Namun bagi mereka yang baik sengaja maupun tidak sengaja membatalkan atau bahkan sedang tidak memenuhi syarat sah puasanya di bulan Ramadhan karena haid, sakit dan lain hal, harus menggantinya pada bulan yang lain.

Adapun orang yang membatalkan puasa demi orang lain, contohnya ibu hamil atau ibu menyusui dan orang yang menunda qadha puasanya karena lalai sampai pada Ramadhan berikutnya tiba akan mendapat bebas tambahan.

Baca Juga: Yuk Coba 5 Menu Buka Puasa Khas Sumbar, Nomor 4 Paling Populer dan Dijamin Ketagihan!

Maka mereka diwajibkan untuk menggantinya dengan membayar fidyah di samping mengqadha puasa yang pernah ditinggalkannya.

Hal ini sebagaimana hadits Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi, sebagai berikut:

والثاني الإفطار مع تأخير قضاء) شىء من رمضان (مع إمكانه حتى يأتي رمضان آخر) لخبر من أدرك رمضان فأفطر لمرض ثم صح ولم يقضه حتى أدركه رمضان آخر صام الذي أدركه ثم يقضي ما عليه ثم يطعم عن كل يوم مسكينا رواه الدارقطني والبيهقي فخرج بالإمكان من استمر به السفر أو المرض حتى أتى رمضان آخر أو أخر لنسيان أو جهل بحرمة التأخير. وإن كان مخالطا للعلماء لخفاء ذلك لا بالفدية فلا يعذر لجهله بها نظير من علم حرمة التنحنح وجهل البطلان به. واعلم أن الفدية تتكر بتكرر السنين وتستقر في ذمة من لزمته.

Artinya: “(Kedua [yang wajib qadha dan fidyah] adalah ketiadaan puasa dengan menunda qadha) puasa Ramadhan (padahal memiliki kesempatan hingga Ramadhan berikutnya tiba) didasarkan pada hadits,

‘Siapa saja mengalami Ramadhan, lalu tidak berpuasa karena sakit, kemudian sehat kembali dan belum mengqadhanya hingga Ramadhan selanjutnya tiba, maka ia harus menunaikan puasa Ramadhan yang sedang dijalaninya.

Setelah itu mengqadha utang puasanya dan memberikan makan kepada seorang miskin satu hari yang ditinggalkan sebagai kaffarah,'" (HR Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat