bdadinfo.com

Tak Sekedar Hiasan, Pernak-pernik Pohon Natal Ternyata Ada Maknanya - News

Aksesoris Pohon Natal @bunchofbliss (Instagram)

- Pohon Natal merupakan elemen yang tak pernah ketinggalan dari peringatan hari raya Natal.

Pasalnya pohon Natal beserta pernak-perniknya merupakan elemen ikonik dalam perayaan hari raya Natal.

Peringatan hari raya Natal tahun 2022 kini tinggal menghitung hari, mengingat sebagian besar umat Kristiani di Indonesia merayakannya tiap tanggal 25 Desember.

Namun tahukah kamu bagaimana cerita di balik pohon Natal dan makna pernak-pernik yang ada di dalamnya?

Baca Juga: Brutal Ruhut Sitompul Sampai Sebut Anies Bakal Bikin Indonesia Begini

Dilansir dari History, keberadaan pohon Natal mulanya diinisiasi oleh orang-orang Jerman pada abad 16 yakni dengan menggunakan pohon hias.

Yang mana, umat Kristiani yang taat di Jerman ketika itu menebang pohon cemara yang berukuran kecil kemudian di bawah ke rumahnya untuk dijadikan sebagai hiasan (pohon) Natal.

Namun beberapa orang ketika itu juga menggunakan piramida natal yang terbuat dari kayu apabila kesediaan pohon langka lalu menghiasinya dengan lilin dan pohon yang selalu hijau (pohon cemara).

Berikut makna tiap pernak-pernik yang umumnya terdapat dalam pohon natal yang dilansir dari berbagai sumber:

1. Bintang, umumnya diletakkan di puncak pohon Natal yang memiliki makna melambangkan kisah kelahiran Yesus.

2. Mistletoe yang umumnya berupa tanaman parasit yang hidup menempel pada pohon, yang menggambarkan simbol cinta dan keabadian karena dapat tetap tumbuh di waktu yang gelap setiap tahunnya ketika semua tanaman mati.

3. Lilin dan atau Lampu, menurut beberapa sumber lilin diyakini sebagai cahaya bintang yang merepresentasikan bintang Betlehem maupun diri Kristus itu sendiri yakni sebagai cahaya bagi dunia serta sebagai simbol harapan dan kehangatan.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Umumkan Berhenti Sementara dari YouTube, Ini Alasannya

Diketahui, orang pertama yang menginisiasi peletakan cahaya di pohon Natal adalah Martin Luther seorang teologis (reformis gereja Protestan) pada abad 16.

Ia terinspirasi dari pohon cemara yang berwarna hijau yang begitu elok terkena pantulan cahaya bintang ketika ia sedang berjalan di sebuah hutan pada malam hari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat