bdadinfo.com

Kemenag dan Pemerintah Arab Saudi Sepakat Berlakukan Aplikasi Visa Bio untuk Percepat Pengecekan Visa Jemaah - News

Kuota haji Indonesia tahun 1444 H sebanyak 221.000 dengan total 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. (pexels.com/konevi)

 - Kementerian Agama (Kemenag) dan Pemerintah Arab Saudi sepakati penggunaan Aplikasi Saudi Visa Bio untuk mempercepat pengecekan visa seluruh jemaah haji Indonesia 2023.

Kesepakatan penggunaan aplikasi Saudi Visa Bio ini terlaksana saat Kemenag bertemu dengan delegasi pemerintah Arab Saudi di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Kuningan, Jakarta, Kamis, 9 Maret 2023.

Direktur Jenderal (Dirjen) PHU, Hilman Latief, mengatakan, penggunaan aplikasi Saudi Visa Bio memang ditujukan untuk mempercepat proses pengecekan visa dari para jamaah.

Baca Juga: Dosen UI Beberkan Sikap Atasya Yasmine, Anak Andhi Pramono yang Viral Gegara Hedon

Saudi Visa Bio ini memungkinkan jamaah melakukan pendaftaran secara mandiri, tanpa perlu mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi atau pusat penerbitan visa di Indonesia.

Selain itu, dalam proses penerbitan visa dapat dilakukan melalui pendaftaran fitur biometrik wajah, sidik jari, serta fotokopi paspor. Adapun aplikasi Saudi Visa Bio telah tersedia di playstore dan app store.

"Penggunaan aplikasi 'Saudi Visa Bio' akan diterapkan pada seluruh jemaah haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pemeriksaan jemaah saat datang di bandara Arab Saudi.

Baca Juga: Begini Kronologi Kejadian Kasus Penganiayaan David Ozora Menurut Saksi Kunci N

“Aplikasi ini dapat diunduh melalui gawai masing-masing jemaah dan seluruh identitas termasuk sidik jari dan wajah jemaah direkam pada aplikasi tersebut," kata Hilman Latief, keterangan tertulis dikutip , Jumat, 10 Maret 2023

Hilman menambahkan, bahwa tahun ini, fast track imigrasi akan kembali dibuka di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), bagi jamaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.

"Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, pihak Saudi meminta fasilitas ruang tunggu fast track Bandara Soetta yang lebih luas dan akses yang lebih mudah dan jumlah jemaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track sebanyak 55.321 jemaah," imbuhnya.

Baca Juga: Rekomendasi Gadget Pengganti Laptop, Ada yang Rp1 jutaan saja

Layanan fast track, kata Hilman, sudah dimulai sejak 2018. Melalui layanan fast track, proses imigrasi jamaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia. Sehingga,

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab, menambahkan, layanan fast track tersebut merupakan permintaan dari pihak Arab Saudi agar mereka tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat