- Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi salah satu pasar modal di dunia yang sangat menarik. Hal itu dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan besar yang mencatatkan namanya di BEI seperti Bukalapak, GoTo, Blibli, dan yang terbaru Pertamina Geothermal.
Dengan banyaknya perusahaan yang melantai di bursa saham, tentu akan menarik lebih banyak lagi investor dan membuat pasar saham di Indonesia semakin atraktif.
Baru-baru ini, dikutip dari laman resmi Bursa Efek Indonesia, pasar saham Indonesia akan 'kedatangan' perusahaan travel penyedia Haji dan Umroh.
Baca Juga: Pejabat Tak Isi LHKPN Hanya Hukuman Disiplin, Mayarakat Tak Isi Laporan SPT Bisa Dipenjara
PT. Arsy Buana Travelindo Tbk. akan melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) tanggal 4 April 2023.
Perusahaan yang lebih dikenal dengan ABT Travel tersebut, akan menjual sebanyak-banyaknya 687.100.000 saham baru atau sekitar 29,998% dari modal yang disetor.
Perusahaan yang berkantor pusat di Ciputat, Tangerang Selatan tersebut menargetkan dana dari IPO sebesar Rp99,629 miliar.
Rencananya, dana dari hasil IPO sebesar 60% akan digunakan untuk reservasi tiket pesawat dan sebesar 40% akan digunakan untuk reservasi slot kamar hotel.
Baca Juga: Digadang Gadang dan Mencuatnya Dukungan untuk Ganjar-Erick, Lantas Nasib KIB Dipertanyakan
Dikutip dari laporan keuangan ABT Travel per 30 September 2022, perusahaan yang didirikan pada tahun 2016 tersebut berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp189,727 miliar. Dan laba bersih yang berhasil direalisasikan sebesar Rp12 miliar.
Saat ini, perusahaan yang menggunakan kode saham HAJJ tersebut, tanggal 24 Februari 2023 - 9 Maret 2023 sedang dalam masa penawaran awal. Harga penawaran yang ditawarkan HAJJ kepada investor publik sebesar Rp140-Rp145.
Selain itu, HAJJ juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 549.680.000 Waran Seri I yang menyertai saham penawaran umum. Nantinya Waran Seri I HAJJ, akan diterbitkan dengan harga Rp175. ***