- Sumatera Barat tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga dengan salah satu infrastruktur terindah yang menghubungkan lembah-lembahnya.
Jalan Kelok 9, jembatan layang megah yang membentang di kawasan hutan, menjadi bukti nyata bagaimana karya infrastruktur bisa bersanding harmonis dengan keindahan alam.
Meskipun baru diresmikan pada tahun 2013, jembatan layang ini memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak zaman pemerintahan Belanda.
Baca Juga: Sejarah dan Manfaat Aplikasi Strava yang Belakangan Ini Sedang Viral di Media Sosial
Kelok 9 adalah sebuah jalan jembatan layang yang membentang dengan luas jembatan 959 meter dan panjang mencapai 1.537 meter.
Nama "Kelok 9" berasal dari sembilan belokan tajam atau kelokan yang terdapat di sepanjang rute ini, menjadikannya salah satu jalur paling ikonik di Sumatera Barat.
Jalan ini pada awalnya dibangun pada masa Hindia Belanda, sebagai bagian dari upaya untuk menghubungkan berbagai wilayah di Sumatera Barat yang terpisah oleh lembah dan pegunungan.
Meskipun sudah ada sejak zaman Belanda, jalan ini baru mulai dibangun kembali pada tahun 2003 dan akhirnya diresmikan pada tahun 2013.
Proses pembangunan yang panjang ini tidak hanya memerlukan waktu, tetapi juga teknologi dan keterampilan tinggi, terutama untuk mengatasi tantangan geografis yang ada.
Jembatan layang Kelok 9 tidak hanya menjadi penghubung antar lembah, tetapi juga menawarkan pemandangan yang memukau.
Terletak di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, jembatan ini menawarkan pemandangan hijau hutan yang luas dan panorama alam yang luar biasa.
Yang membuat Kelok 9 lebih istimewa adalah konsep green construction yang diterapkan dalam pembangunannya.