- Penganiayaan oleh Mario Dandy, putra Rafael Alun Trisambodo yang merupakan bekas pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berharta fantastis terhadap David Ozora berbuntut panjang. Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri meminta pemerintah melakukan reformasi gaji Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurut Korpri telah terjadi kesenjangan sistem pengajian yang cukup jomplang khususnya tunjangan kinerja (Tukin) ASN DJP dengan pegawai lembaga Kementerian dan Pemerintah Daerah (Pemda) lainnya.
Sebagai pembanding Kepala Bagian (Kabag) DJP dengan jabatan 17-19 mendapatkan Tukin sebesar Rp37 hingga Rp46 juta. Dalam hal ini lebih besar dari tunjangan kinerja jabatan eselon 1 di lingkungan Kementerian lain, ketimbang professor, dokter, tenaga kesahatan senior dan guru senior.
Baca Juga: Surya Darmadi alias Apeng Divonis 15 Tahun Penjara, Menko Polhukam Mahfud MD Angkat Suara!
Baca Juga: 8 Fakta Eko Darmanto Sosok PNS Bea Cukai yang Miliuner Karirnya Musnah Usai Dicopot Kemenkeu
Oleh sebab itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional (DPKN) Zudan Arif Fakrulloh meminta pemerintah melakukan reformasi secara radikal terhadap regulasi gaji dan Tukin ASN secara proporsional.
"Pemerintah harus segera melakukan reformasi masalah ini secara menyeluruh, agar tidak menimbulkan kecemburuan bagi para ASN, TNI dan Polri. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menata ulang, mereformasi terhadap gaji dan tunjangan ASN, TNI, Polri," ujar Zudan dikutip Harianhaluan dari MNC Trijaya, Kamis, 2 Maret 2023.
Lebih lanjut lagi, Zudan menegaskan bila tolok ukur Tukin pegawai DJP yang besar itu disesuaikan dengan capaian jumlah uang lebih banyak bagi negara. Menurutnya itu sangat tidak adil bagi para ASN lainnya yang pekerjaannya bertaruh nyawa seperti tenaga kesehatan, TNI dan Polri.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dukung Kepindahan Sadio Mane dari Liverpool ke Bayern Munchen
Baca Juga: Prakiraan Cuaca JABODETABEK Kamis 2 Maret 2023, Bogor Diguyur Hujan Ringan Sepanjang Hari
"Korpri mendorong sistem pengajian yang lebih adil dan proporsional, jangan sampai menimbulkan kecemburuan. Bila tolok ukur ya adalah karena menghasilkan uang kemudian diberikan tunjangan kinerja tinggi, para tenaga kesehatan, TNI, Polri juga akan protes dan minta gaji tinggi krn resiko pekerjaannya bisa bertaruh nyawa" terang Zudan.
Di sisi lain, Zudan juga mewanti-wanti kepada seluruh ASN dan keluarganya tidak bergaya hidup mewah, tetapi lebih menampilkan karya daripada gaya.
“Hal yang tidak kalah penting adalah para ASN dan keluarganya tidak bergaya hidup mewah, lebih baik menampilkan karya daripada menampilkan gaya" pungkasnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca JABODETABEK Kamis 2 Maret 2023, Bogor Diguyur Hujan Ringan Sepanjang Hari