- Abdurrahman Wahid atau yang sering dikenal sebagai Gus Dur merupakan salah satu Presiden Republik Indonesia yang ikonik.
Kemampuan Gus Dur dalam menangani masalah dan menjawab isu dengan cara bercanda adalah hal yang sangat dikenang oleh masyarakat.
Dikutip dari buku Ger-geran bersama Gus Dur, ia pernah membuat humor mengenai masyarakat madani.
Baca Juga: Liga Inggris Preview West Ham vs Arsenal, Simak Prediksi Skor, Head to Head dan Line Up Pemain
Pada dasarnya, masyarakat madani memiliki arti sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani dan memaknai kehidupannya.
Kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Arab, yang disebut sebagai civilized dalam bahasa Inggris.
Namun, Gus Dur menyampaikan maksud dari madani dengan cara yang lain dan tentunya disisipi humor.
Baca Juga: Beragam Perkembangan yang Terjadi di Masa Pemerintahan Presiden Gus Dur
Humor Gus Dur ini berlatar di era reformasi, yang saat itu dinyatakan sebagai era yang serba boleh.
Hal ini karena masyarakat sudah memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ekspresi dan jati dirinya.
Masyarakat tidak segan untuk berdemonstrasi, melakukan protes, maupun melontarkan kritikan-kritikan.
Semua itu ditujukan kepada pihak-pihak seperti pejabat, penguasa, pengusaha, atau siapa saja.
Karena kebebasan itu, tidak jarang mereka sampai saling mencaci maki antara satu sama lain.
Seorang kiai pun menanyakan kepada Gus Dur perihal kondisi tersebut, dan Gus Dur pun memberi alasannya.