bdadinfo.com

Petani Tanjung Aro Pasaman Berburu Hama Tikus, Satu Ekor Dihargai Rp1.000 - News

Wabup Sabar AS menunjukkan dua ekor tikus hasil tangkapan di acara berburu massal hama tikus di Tanjung Aro.

LUBUK SIKAPING, - Wakil Bupati Pasaman Sabar AS menghadiri perburuan tikus massal di Tanjung Aro, Nagari Bahagia, Kecamatan Padanggelugur, Kamis (6/1/2021). Perburuan tikus massal ini juga diikuti ratusan petani setempat.

Perburuan hama tikus kali ini masih menggunakan berbagai alat (gropyokan). Seperti, tiran (bom tikus), kayu, kompor tembak dan pompa air. Hama tikus telah merusak ratusan hektare tanaman padi sawah di wilayah itu.

Wakil Bupati Pasaman Sabar AS menyampaikan keprihatinannya akan musibah yang tengah melanda petani di daerah itu. Dari informasi yang diterima olehnya, ratusan hektar lahan sawah warga gagal panen akibat ganasnya serangan hama tikus tersebut.

Baca Juga: Awal Tahun 2022, Dua Unit Jembatan di Pasaman Putus Diterjang Banjir

"Ini menjadi sebuah keprihatinan kita, kepedulian terhadap nasib petani. Serangan hama tikus sudah merusak ratusan hektar sawah petani," kata Sabar AS di lokasi perburuan tikus.

Dikatakan, bahwa Padanggelugur adalah salah satu lumbung padi di wilayah itu. Pasalnya, 70 persen masyarakatnya berprofesi sebagai petani sawah.

"Tanjung Aro, Padanggelugur ini lumbung pangan kita. Ketahanan pangan kita di Pasaman ada di sini. Jika serangan hama tikus ini terus dibiarkan, bisa menganggu produksi pangan," katanya.

Dikatakan, persoalan hama tikus ini harus secepatnya diselesaikan agar petani tidak semakin merugi. Pemkab, kata dia, akan memperjuangkan nasib petani.

"Untuk meringankan beban petani, nanti kita (Pemkab) akan bantu benih padi unggul, pupuk dan alat perburuan tikus," ujarnya.

Baca Juga: Tak Pernah Digubris, Petani Mudiak Tampang Pasaman Cor Jalan Secara Swadaya

Sabar juga mengapresiasi kekompakan masyarakat setempat dalam memberantas hama tikus. Ia juga meminta, petani tetap bersemangat mengolah lahan pertaniannya meski serangan hama tikus belum reda.

"Saya apresiasi kebersamaan dan solidaritas masyarakat berantas hama tikus. Petani, saya minta tetap semangat. Wabah ini harus kita lalui. Pesan saya, hindari alih fungsi lahan dari padi ke tanaman lain," pungkasnya.

Salah seorang petani, Pahot mengatakan, selain melakukan perburuan massal, setiap hari warga juga berburu tikus. Hasil tangkapan tikus dijual dan dihargai Rp1.000 setiap ekornya.

"Memang betul, warga setiap hari berburu tikus dan itu dihargai Rp1.000 per ekornya. Ini merupakan cara kita untuk membasmi hama tikus yang merusak tanaman padi. Sudah 10.000 lebih ekor tikus yang ditangkap," ujar Pahot, selaku panitia.

Turut hadir, Kepala Dinas Pertanian Pasaman, Syafrialis, Camat Padanggelugur, Darmawi, Walinagari Bahagia, Amri Pasaribu, PPL dan para kepala jorong. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat