bdadinfo.com

Penumpang KRL di Stasiun Manggarai Membludak Imbas dari Aturan Baru, PT KAI Sampaikan Permohonan Maaf - News

Ilustrasi KAI

Jakarta, – Pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyampaikan permintaan maaf pasca terjadinya kepadatan yang menimbulkan penumpukan penumpang Commuter Line di Stasiun Manggarai pada beberapa hari terakhir.

Seperti yang diketahui, membludaknya penumpang ini disebabkan imbas dari penerapan aturan switch over (SO) ke-5.

Diketahui, aturan tersebut mulai diterapkan sejak Sabtu (28/5). Sejumlah rute perjalanan KRL mengalami perubahan.

Baca Juga: Siap-Siap Tarif KRL Commuter Line Dikabarkan Akan Naik

Sebagai informasi, pihak KAI mengklaim SO di Stasiun Manggarai bertujuan untuk mengoptimalkan layanan KRL bisa menyesuaikan perjalanan kereta api jarak jauh dan kereta bandara.

SO juga bertujuan untuk mengembangkan double-double track (DDT) antara Manggarai-Cikarang yang merupakan proyek strategis nasional.

Sontak, sejak adanya peraturan baru tersebut penumpang di Stasiun Manggarai langsung melonjak tajam.

Data resmi yang dihimpun pihak KAI Commuter pada Sabtu (28/5), tercatat jumlah penumpang naik 60% di Stasiun Manggarai. Selain itu, tercatat ada sebanyak 20.152 penumpang.

"Tercatat, pada hari pertama penerapan aturan itu Sabtu (28/5) kemarin ada 464.451 perjalanan di Stasiun Manggarai. Selain itu, tercatat sebanyak 20.152 penumpang. Jumlah itu disebut mengalami kenaikan 60%," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangannya, Minggu (29/5/2022).

Baca Juga: Stop Pakai Kereta Impor Bekas, Commuter Line Berencana Pakai Produk Lokal di 2024

Terkait hal ini pihak KAI dan Commuter Line turut menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pengguna jasa kereta api.

PT KAI dan Commuter Line pun berjanji untuk terus melakukan evaluasi dengan cara melakukan perbaikan pola operasi.

“Hal ini dapat diatasi dengan memotong relasi untuk memperkecil kelambatan. Pembatasan kecepatan pun terus dilakukan evaluasi agar dapat ditingkatkan. KAI Commuter melakukan perbaikan pola operasi dan stabling KRL agar terus dapat memperbaiki pola operasi pasca SO5," jelas Anne.

“Pembatasan kecepatan pun terus dilakukan evaluasi agar dapat ditingkatkan. KAI Commuter melakukan perbaikan pola operasi dan stabling KRL agar terus dapat memperbaiki pola operasi pasca SO5," sambungnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat