bdadinfo.com

Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Wapres: Terorisme Itu Ada - News

Wapres Ma'ruf Amin.

 - Ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar pada 7 Desember 2022, langsung membuat masyarakat resah akan aksi terorisme yang masih terjadi, tak ubahnya Wakil Presiden RI (Wapres) Ma'ruf Amin.

Diketahui melalui keterangannya, Wapres Ma'ruf Amin mengutuk aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. Bahkan dia mengatakan jika jaringan terorisme masih bergerak di Indonesia yang dibuktikan dari bomber Agus Sujatno ialah eks-napiter kasus bom Cicendo pada 2017 lalu.

Baca Juga: Mengenal JAD, Organisasi Terlarang yang Diduga Afiliasi Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung

“Kejadian seperti ini, maka jelas bahwa bibit-bibit, jejaring-jejaring terorisme yang mengatasnamakan agama itu bukan saja masih ada, tetapi terus bergerak. Dan terutama aparat keamanan khususnya polisi yang dijadikan sasaran,” kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dikutip , Kamis, 8 Desember 2022.

Maka dari itu Wapres meminta kepada BNPT (Badan Nasional Penanggulan Terorisme) melakukan pendekatan hulu-hilir terhadap pemberantasan terorisme terus diintensifkan, demi mencegah bibit terorisme muncul.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Bom Bunuh Diri dalam Islam? Simak Penjelasan Ulama

“kira pendekatan hulu hilir harus terus dilakukan. Pendekatan yang sifatnya hilir adalah pendekatan-pendekatan keamanan diselidiki dan macam-macam,” ujarnya.

Pendekatan hulu yang dimaksud Wapres yaitu dilakukan dengan memberikan pemahaman literasi terhadap para teroris bahwa tindakan demikian sangat menyalahi aturan agama.

“Mereka salah menginterpretasikan agama, itu salah besar dan itu juga mencederai Islam,” ucapnya.

Beliau juga menambahkan kebanyakan daripada teroris salah menginterpretasikan agama dan malah mencederai agama yang dianutnya. Selain itu, Wapres juga menegaskan aksi terorisme itu ada, bukan tidak ada, maupun dibuat-buat.

“Juga bahwa ada sering pihak-pihak yang menyatakan bahwa oh yang namanya terorisme itu nggak ada, tapi diada-adakan ya ini buktinya, bahwa ini benar-benar ada, bukan tidak ada. Ini saya kira satu soal yang perlu diselesaikan secara komprehensif dengan berbagai latar belakangnya, gimana caranya saya bisa kita amputasi habis,” pungkasnya. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat