bdadinfo.com

Optimalkan Pelayanan dan Edukasi, PKBI Sumbar Gandeng Berbagai Pihak dalam Percepatan Penanganan TBC - News

PKBI Sumbar Gandeng Berbagai Pihak dalam Percepatan Penanganan TBC (Foto/Tio Furqan)

- Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumbar menggandeng dinas kesehatan, dinas sosial dan sejumlah rumah sakit untuk kolaborasi penanggulangan tuberkulosis dan optimalisasi pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) terkait layanan TBC di Padang, Rabu, 28 Desember 2022.

Dalam hal ini, PKBI Sumbar juga mengundang anggota DPRD Padang Komisi IV, Muhidi, dalam penanganan SPM terkait layanan TBC di Padang.

Koordinator Program TBC PBKI Sumbar, Rosneli, mengatakan, kegiatan hari ini dalam upaya kolaborasi untuk layanan TBC mencapai layanan standar pelayanan minimal, pihaknya melibatkan Dinas Kesehatan Padang, Dinas Sosial Sumbar, Baznas Padang, Bappeda Padang, Dinas Kominfotik Padang, sejumlah rumah sakit di Padang.

"Dengan adanya kegiatan ini harapannya semua yang terlibat melalui perannya masing-masing dalam upaya mengeliminasi TBC 2030 nanti. Kami juga melibatkan teman-teman media, harapannya nanti, bisa mengedukasi tentang TBC ini. Jadi tidak ada lagi namanya takut untuk berobat TB," kata Rosneli.

‎Kabid Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Padang, Gentina, mengatakan, Indonesia merupakan peringkat kedua kasus TBC di dunia. Di Padang sendiri kasus TB 3300.

"Saat ini banyak stigma masyarakat kalau penyakit susah sembuh. Jadi stigma ini yang harus kita hilangkan di tengah masyarakat. Pengobatan TB ini gratis dan penderitanya juga akan diberikan uang saku pada varian penyakit TB," ujar Gentina.

Gentina menyebut, pencegahan penyakit TB ini bisa dilakukan dengan melalui imunisasi. Namun,‎ kesadaran masyarakat untuk melakukan imunisasi pada anaknya sangat kurang.

"Kita dari dinas sudah melakukan kolaborasi dan sudah tertuang di perwako. Hal ini sudah kita lakukan sosialisasi, dan legalitas mereka sudah ada dibentuk," katanya.

Dikatakan, SK percepatan penanganan TB ini sudah ada. Dimana di dalam SK ini sudah sejumlah organisasi profesi dilibatkan. Kegiatan ini sudah berjalan meski tanpa dana.

"Kita berdayakan sesuai dengan legalitas masing-masing. Orang yang dibantu yakni yang tidak mampu. Jadi kita minta kepada seluruh yang hadir ini bisa mengedukasi kepada masyarakat tentang penyakit ini. Sebab penyakit ini bisa disembuhkan dengan catatan disiplin meminum obat. Pengobatannya gratis," ujarnya.

Selain itu, untuk mengedukasi penyakit TBC ini, pihaknya juga telah menggandeng dinas pendidikan untuk memberikan edukasi ke sekolah dan pesantren.

"Kita minta dukungan melalui media dan LSM untuk memberikan edukasi ini kepada masyarakat," tambahnya.

Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Padang, Muhidi, mengatakan,‎ Padang terdiri dari 104 kelurahan dengan jumlah penduduknya hampir 1 juta. Untuk menangani pencegahan dan pengobatan TBC ini, harus ada kebijakan.

"Kita bentuk organisasi untuk pencegahan penyakit ini. Apakah perlu dibentuk satgas untuk penanganan penyakit TBC," kata Muhidi.

Setelah adanya organisasi yang telah memadai, kemudian harus melibatkan masyarakat. "Ini butuh komunikasi, kolaborasi wajib. Setelah itu baru muncul kesadaran dan memberikan peran kontribusi keluar dari masalah ini," ujar Muhidi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat