- Radang tenggorokan adalah infeksi tenggorokan dan amandel serta ditandai dengan tenggorokan yang sangat sakit, demam, menggigil, sakit kepala, mual, dan kehilangan nafsu makan.
Radang tenggorokan atau strain yang lebih parah kadang-kadang disebut sebagai iGAS dan dapat menyebabkan infeksi bakteri yang jarang, namun serius.
Contoh dari radang tenggorokan atau iGAS ini seperti necrotizing fasciitis dan sindrom syok toksik streptokokus, serta demam berdarah dan kematian.
Sejauh ini, peningkatan infeksi radang tenggorokan tampaknya sering sekali menyerang anak-anak.
Baca Juga: Harga Pertamax Akan Turun Menjadi Rp12.800, Benarkah?
Dilansir dari Popsugar. The Independent melaporkan bahwa setidaknya 19 anak di Inggris telah meninggal karena radang pada 16 Desember.
Namun, dalam pernyataan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) , pejabat mencatat bahwa infeksi radang tenggorokan ini dinilai “tetap jarang”, dengan hanya 126 kasus.
Banyak anak-anak usia 1 hingga 4 mengalami perbandingan infeksi radang tenggorokan dengan 194 kasus sepanjang tahun dari musim tinggi terakhir yang sebanding pada 2017 hingga 2018.
Dalam kasus ini orang tua harus mengambil bagian penting untuk mengetahui tanda dan gejala radang untuk memastikan bahwa dirinya dapat melindungi anak dan keluarga dengan sebaik-baiknya.
Radang tenggorokan juga tidak mungkin hilang dengan sendirinya karena infeksi ini berasal dari bakteri.
Jika orang tua menduga salah satu anggota keluarga mungkin menderita radang tenggorokan, pergilah ke dokter untuk menjalani tes. Dengan perawatan yang melibatkan antibiotik dan diminum secara oral, biasanya penisilin atau amoksisilin.
Radang juga diketahui jika infeksi ini sangat menular dan dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan, seperti saat seseorang batuk atau bersin dan melalui kontak langsung.
Anak-anak sangat rentan terhadap radang tenggorokan karena mudah terpapar di sekolah atau tempat lain di mana banyak orang berkumpul.