- Masyarakat Papua kembali diuji. Pada hari yang bersamaan, Gubernur Lukas Enembe ditangkap KPK karena kasus suap proyek infrastruktur. OPM pun buat ulah lagi di wilayah Kiwirok, Pegunungan Bintang.
Kasus korupsi Lukas Enembe dan baku tembak antara TNI dengan OPM di area Kiwirok tentu dua hal berbeda. Tapi, kejadiannya yang berdekatan tentu menyedihkan.
Meski Kiwirok cukup jauh dari kantor tugas Lukas Enembe di Jayapura, kegelisahan rakyat Papua soal keberadaan OPM tetap menjadi prioritas, terutama bagi TNI.
Baca Juga: Satu Keluarga di Bantargebang Ditemukan dengan Mulut Berbusa, 2 Orang Meninggal Dunia
Selain menghadang OPM untuk masuk lagi ke wilayah Kiwirok, TNI juga dibuat gusar karena pendukung Lukas Enembe dikabarkan menyerang Mako Brimob di Jayapura setelah penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Keberadaan TNI di tengah rakyat Papua sangat penting saat ini. Apalagi untuk rakyat di Kiwirok.
Dilansir dari tni.mil.id, rakyat Kiwirok diketahui baru kembali menempati kampung halaman mereka setelah harus mengungsi ke beberapa wilayah di Pegunungan Bintang.
Pengungsian ini terjadi karena Kiwirok pun pernah diserang Kelompok Separatis Teroris (KST) pada tahun 2021 lalu.
Baca Juga: Detik-detik Prosesi Pemakaman Jenazah Angela Hindriati, Korban Mutilasi di Bekasi
Masyarakat dikabarkan baru kembali menempati lagi Kiwirok di tanggal 9 Januari 2023. Dan, baku tembak TNI dengan OPM terjadi keesokan harinya.
Sampai saat ini, belum ada informasi rakyat Kiwirok harus mengungsi lagi.
Dipantau dari akun Instagram @infokomando.official, tembakan TNI ke OPM masih berupa peringatan untuk mencegah mereka masuk ke Kiwirok dari atas pegunungan.
Baca Juga: Jokowi Siap Hadapi Gugata WTO, Sampai Keras Bilang Jangan Mundur di Depan Ribuan kader Banteng
"Sesuai arahan dari komando atas, para pengungsi yang sudah kembali harus benar-benar dijamin keselamatan dan keamanannya.