PADANG, – Banyaknya perantau Minang di berbagai daerah di Indonesia, menjadi potensi pasar yang potensial bagi pasar Bank Nagari.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, saat beraudiensi dengan wartawan dan manajemen Bank Nagari, Selasa (24/1) lalu. Dikatakan Audy, seringkali, saat ia menghadiri pertemuan para perantau Minang di berbagai daerah, permintaan supaya Bank Nagari membuka kantor cabang di daerah itu muncul dari para perantau.
Misalnya, saat ia menghadiri pertemuan perantau di Palembang, Medan, Batam dan Bali. Bahkan di Bali, menurut Audy, ada sekitar 8.000 KK perantau Minang yang berdagang di sana. Dan saat ia berkunjung ke Bali usai pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu, Gubernurnya malah meminta agar Audy mengajak kembali sekitar 5.000 KK perantau Minang yang pulang kampung saat pandemi tersebut.
“Mungkin sudah saatnya Bank Nagari menambah cabang nya di berbagai provinsi lain, karena potensi dari perantau Minang ini sangat besar,” kata Wagub Audy.
Baca Juga: Tahun 2022, Bank Nagari Bertabur Prestasi
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Bank Nagari Muhamad Irsyad mengatakan, manajemen Bank Nagari memang telah menjajaki kemungkinan membuka kantor cabang baru di luar provinsi Sumatera Barat, yakni di Batam, Kepulauan Riau dan Medan, Sumatera Utara. Namun, itupun masih dalam tahap survei dan melihat peluang yang ada.
"Kami sudah survei di Batam dan Medan. Cuma tentu tergantung kemampuan modal. Karena ada kebijakan dari regulator dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pembukaan satu cabang, ada ketentuan modal tambahan yang harus disetor," katanya Irsyad.
Dia mengakui potensi pembukaan kantor cabang baru masih potensial untuk Bank Nagari, mengingat banyaknya jumlah perantau minang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yang bisa didorong memanfaatkan bank kebanggaan warga Sumbar ini.
Saat ini, Bank Nagari sudah memiliki sejumlah kantor cabang di Pekanbaru, Riau, DKI Jakarta dan di Bandung, Jawa Barat. (*)