- Video nenek mandi lumpur di salah satu platform media sosial, TikTok menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini, karena menimbulkan pro dan kontra.
Konten ini pun mendapat permintaan langsung dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar TikTok menghapus video Nenek mandi lumpur tersebut.
Hal ini dilakukan karena sesuai dengan kebijakan yang dibuat oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengenai larangan mengemis baik secara luring maupun daring, apalagi dengan memanfaatkan talent lansia (lanjut usia).
Baca Juga: Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun Di Pendakian Penyalaian Tanah Datar, Ditetapkan Tersangka
"Dengan adanya kebijakan dari Mensos yang melarang pengemis online, kami sedang mencari dan meminta platform digital untuk melakukan take down konten-konten terkait hal ini,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP), Usman Kansong dilansir dari Sindonews.
Kebijakan tersebut ada pada Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2023, tentang Penertiban Kegiatan Eksploitasi dan Kegiatan Mengemis yang Memanfaatkan Lanjut Usia, Anak, Penyandang Disabilitas, atau Kelompok Rentan Lainnya.
Baca Juga: Mengenal Kain Songket Khas Sumatera Barat, Simbol Masyarakat Minangkabau yang Diklaim Malaysia
Begitu juga dengan Christina Aryani selaku anggota Komisi I DPR RI meminta Kementerian Kominfo harus melakukan pemblokiran mengenai konten yang dapat meresahkan masyarakat termasuk dalam hal terorisme, pornografi, judi daring, radikalisme, hoaks, dan misinformasi.
“Kemenkominfo harus responsif terhadap pengaduan masyarakat yang melihat aksi tersebut sebagai sangat tidak terpuji, merendahkan martabat manusia, dan tidak mendidik," tegasnya dilansir Sindonews.
Baca Juga: Janggal dengan Penanganan Kasus Kematian Anaknya, Ibu Ini Tantang Kapolres Ngada
Diketahui dalam video tersebut di akun TM Muda Bath, warganet yang memberikan hadiah atau gift dengan stiker berbayar pada video tersebut maka wanita lanjut usia itu akan mengguyur air lumpur ke sekujur tubuhnya.
Jika hadiah yang didapat banyak maka air lumpur yang diguyur juga semakin banyak. (*)