bdadinfo.com

Berasal dari Sumatra Utara dan Reputasinya Mendunia, Adam Malik Berjasa Sebagai Tokoh Diplomasi - News

Adam Malik, tokoh diplomasi Indonesia dari Sumatra Utara. (Tangkapan layar Youtube Arsip Nasional RI. )

– Bangsa Indonesia memiliki banyak individu yang menjadi figur yang patut dicontoh. Salah satu figur tersebut adalah Adam Malik yang berasal dari Sumatra Utara.

Meski memiliki sepak terjang yang kebanyakan berada di Ibu Kota, sang tokoh diplomasi bangsa itu adalah salah satu kebanggaan dari Sumatra Utara.

Adam Malik yang berasal dari Sumatra Utara dikenal bukan hanya sebagai tokoh diplomasi, tapi juga seorang jurnalis dan politikus.

Baca Juga: Bonita Umrah Tawarkan Paket Umrah dengan Harga Terjangkau untuk Masyarakat Sumatera Barat, Ini Paketannya

Mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa Adam Malik adalah salah satu wakil presiden dan putra daerah Sumatra Utara.

Berdarah Batak, tokoh Adam Malik memiliki nama lengkap H. Adam Malik Batubara dan lahir pada 22 Juli 1917.

Ia merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara, buah hati pasangan H. Abdul Malik, yang merupakan pedagang kelontong, dan Salamah Lubis. Ia lahir di Kampung Keling, Pematang Siantar.

Baca Juga: Puncak Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2023, Dimulai dengan Tabuik Naik Pangkek

Dirinya juga sering dijuluki “Si Kancil”, karena merupakan pria yang cerdas dengan postur tubuh yang relatif kecil.

Tak heran, dirinya pun pernah menjabat sebagai wakil presiden ketiga Indonesia di bawah kepempimpinan mantan Presiden Soeharto pada 1978-1983.

Meski akhirnya ia adalah seorang politisi, namanya bisa dibilang cukup lebih dikenal sebagai diplomat. Ia dikenal memiliki kemampuan diplomasi yang menakjubkan.

Baca Juga: Kalender Jawa Desember 2023 Lengkap Beserta Weton dan Penentuan Hari Baik

Ia pernah berada dalam pemerintahan, bahkan berkuasa penuh dalam urusan Uni Soviet dan Polandia yang menyangkut Perang Dunia II.

Dalam perundingan Indonesia-Belanda yang sempat dilakukan di negara bagian Virginia di Amerika Serikat, Adam Malik adalah individu yang berperan penting.

Hasil dari perundingan tersebut adalah penyerahan Irian Barat (Irian Jaya) di tahun 1962 kepada Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat