bdadinfo.com

Mobil F1 Ferrari SF-23 dan Ambisi Besar Tim: Mampukah Mengakhiri Puasa Gelar Setelah 15 Tahun? - News

Mobil F1 Ferrari SF-23 dan Ambisi Besar Tim: Mampukah Mengakhiri Puasa Gelar Setelah 15 Tahun? (Scuderia Ferrari )

 - Scuderia Ferrari menjadi tim F1 kedelapan yang meluncurkan livery mobil mereka untuk musim 2023.

Mobil Ferrari SF-23 masih mempertahankan livery merah yang menjadi identitas tim.

Tahun 2022 Ferrari tampil mengesankan di awal musim, namun menuju pertengahan hingga akhir musim mulai terjadi banyak masalah yang menyebabkan tim gagal meraih kemenangan.

Baca Juga: Siapa Sosok Ideal Cawapres Anies Baswedan? Amien Rais: Hanya Sosok Ini yang Pantas

Masalah Ferrari terjadi di keandalan mobil, kesalahan strategi, dan kesalahan pembalap. Sehingga Ferrari gagal merebut kejuaraan konstruktor dari Red Bull dengan finis di posisi runner up.

Sedangkan Charles Leclerc harus puas finis di posisi kedua dengan 308 gagal merebut juara dunia F1 dari Max Verstappen.Carlos Sainz hanya mampu finis di posisi ke lima dengan 246 poin.

Bos tim Ferrari Mattia Binotto mengundurkan diri karena melakukan beberapa kali blunder strategi yang menyebabkan tim gagal meraih kemenangan.Frederic Vasseur sebelumnya menjadi bos tim di ALfa Romeo kini memimpin Ferrari.

Baca Juga: Film Dokumenter Alvaro Bautista Return Resmi Keluar

Kepala sasis Ferrari Enrico Cardile menjelaskan bahwa Mobil SF-23 merupakan evolusi dari mobil sebelumnya namun sudah di desain ulang.Perubahan besar ada apda bagian suspensi, sayap depan dan bodywork.

Pada area suspensi depan dirubah dari konfigurasi dengan batang track tinggi ke konfigurasi dengan track rod rendah agar aerodinamis lebih baik.

Perubahan pada sayap depan ada pada konstruksi hidung karena elemen utama tidak melekat pada hidung melainkan mengambang.

"Bodywork merupakan kelanjutan dari tahun lalu, tetapi lebih ekstrim," kata Cardile.

Vasseur juga menyatakan optimis SF-23 akan tampil lebih baik, namun tes pra musim di Bahrain nanti yang akan menunjukkan keandalan dan penampilan mobil yang sesungguhnya. Selain itu Ia juga menyinggung masalah strategi yang mana musim lalu terjadi kesalahan strategi yang dilakukan Binotto.

"Berbicara tentang strategi, itu bukan hanya satu orang yang menekan tombol, itu adalah software, tim di pabrik, dan juga proses di pit," ujar Vasseur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat