- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Aceh, menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2023 sekaligus meluncurkan kartu tani digital untuk pupuk bersubsidi pada Jumat, 10 Februari 2023 di halaman Stadion PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Aceh Utara.
Presiden Jokowi menyebutkan peredaran uang di suatu daerah menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi.
Jokowi berharap bahwa dengan adanya penyediaan pembiayaan KUR, Provinsi Aceh dapat memperkuat dan mengembangan perekonomiannya.
Baca Juga: BRI Liga 1 Pekan Ke 24, Persib Bandung Vs PSM Makassar: Berikut Jadwal Lengkap dan Live TV
Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemberian pembiayaan KUR dari Bank Syariah Indonesia (BSI) sebesar Rp3 triliun untuk Provinsi Aceh, hal tersebut dimaksudkan Presiden guna meningkatkan perekonomian di Provinsi Aceh.
“Sekarang BSI, Bank Syariah Indonesia untuk seluruh Tanah Air menyediakan Rp14 triliun pembiayaannya, Rp14 triliun dibagi 38 provinsi yang kita miliki.
Aceh sendiri dapat besar banget jatahnya 3 triliun rupiah. Besar lho, 14 (triliun rupiah), di Aceh sendiri dijatah Rp3 triliun. Ini juga patut kita syukuri,” kata Jokowi.
Baca Juga: Hujan Deras Melanda DKI Jakarta, BPBD: 10 Ruas Jalan dan 4 RT Tergenang Banjir, Catat Lokasinya!
Presiden Jokowi meyakini bahwa Provinsi Aceh memiliki potensi besar di berbagai sektor seperti perdagangan, perikanan, pertanian, dan perkebunan.
Jokowi menyayangkan bahwa beberapa perusahaan pupuk di provinsi tersebut sempat dihentikan sejak tahun 2005.
“Saat dulu saya bekerja tahun ’85, ’86, ’87, ’88, semua ini hidup, ekonomi Aceh juga kelihatan gerakannya tapi karena gasnya habis tutup semua.
Baca Juga: Pemkot Padang Lakukan Shalat Ghaib, Doakan Korban Gempa Turki-Suriah
“Pabrik gede-gede tutup semua. Kalau tutup semua artinya apa? PHK semua. Kalau PHK semuanya artinya apa? Uang yang beredar di masyarakat ini jadi berkurang,” ucap mantan Wali Kota Solo tersebut.
Jokowi juga bersyukur atas pertumbuhan ekonomi yang ada di Provinsi Aceh pada tahun 2022 sudah tumbuh menjadi 4,21 persen. Jokowi mengatakan bahwa hal tersebut juga patut untuk disyukuri.***