– Almarhum Sampurno, kakek Dito Mahendra baru-baru ini ikut menyita perhatian publik. Hal itu mencuat sejak Nikita Mirzani ditetapkan sebagai tersangka dan akhirnya dijebloskan ke penjara pada Selasa malam, 25 Oktober 2022.
Sosok Sampurno jadi bahan perbincangan setelah banyak yang penasaran dengan latar belakang Dito Mahendra.
Di lansir dari berbagai sumber, Sampurno ternyata memang bukan orang sembarangan. Ia adalah salah satu tokoh nasional yang telah dipercaya sejak massa pemerintahan Presiden Soekarno.
Baca Juga: Menguak Kakek Dito Mahendra, Orang Kepercayaan Soeharto yang Hartanya Fantastis
Mengutip Beritasatu.com, kakek dari Dito Mahendra itu rupanya sangat berbakat dalam bidang seni tari. Namanya melejit sejak perang Kemerdekaan RI pada tahun 1945.
Berkat kemampuannya itu, ia bahkan sempat dipercaya oleh Soekarno untuk menjadi Atase Kebudayaan Republik Indonesia, di Norwegia dan Kuala Lumpur Malaysia.
Sebelum menjadi pejabat, Sampurno seperti kebanyakan pemuda Indonesia kala itu, ia pun ikut berperang ketika usianya baru 16 tahun. Dalam beberapa pertempuran, Sampurno sempat berhadapan dengan Belanda.
Karena itulah, ia pun bergabung dalam militer.
Baca Juga: Kakek Dito Mahendra Ternyata Kesayangan Soeharto, 18 Tahun Kelola TMII
Namun jiwanya lebih terpangil pada bidang kesenian. Selain menjadi orang kepercayaan Soekarno, rupanya Sampurno juga dilirik oleh Soeharto.
Maka tak heran, ketika Orde Baru, di bawah pimpinan Presiden Soeharto ia dipercaya sebagai Direktur Pendidikan Kesenian, dilanjutkan sebagai Direktur Pengembangan Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, selama 12 tahun.
Tak hanya itu saja, saking dekatnya dengan keluarga Cendana, Sampurno, kemudian menjadi Kepala Rumah Tangga Kepresidenan selama 17 tahun, sekaligus merangkap sebagai General Manager Taman Mini Indonesia Indah (TMII), selama 18 tahun.
Baca Juga: Sosok Dito Mahendra Pengusaha yang 'Antarkan' Nikita Mirzani ke Rutan Serang
Adapun sejumlah misi kesenian yang telah diupayakan Sampurno pada zaman itu salah satunya adalah, misi kesenian Pelangi Nusantara Taman Mini Indonesia Indah, ke Belanda, dalam rangka Floriade pada tahun 1992. (*)