- Pemilihan pemimpin Indonesia dalam ajang Pilpres 2024 semakin dekat. Kini, sudah ada tiga nama bakal capres yang akan bertanding, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Berhubung ketiga capres ini beragama Islam, ada baiknya mereka mendengarkan pesan yang disampaikan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Beberapa waktu lalu, Ridwan Kamil terlihat menghadiri acara Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan pada 29-31 Agustus 2023 lalu.
Baca Juga: Unggah Video Bersama Arkana Aidan Misbach, IG Ridwan Kamil Banjir Komentar Netizen
Momen kehadiran Ridwan Kamil di acara tersebut juga dirinya ungah di akun Twitter miliknya @ridwankamil, dilansir Minggu, 10 September 2023.
Dalam unggahan tersebut, terdapat sebuah pesan yang ia sampaiakn terkait kriteria pemimpin yang baik, salah satunya dekat dengan ulama.
Ridwan Kamil menjelaskan, jika hidup mau selamat, termasuk buat para pemimpin negeri, harus selalu mendengarkan nasihat dari para ulama.
Baca Juga: Komunitas UMKM Berdaya Padang Panjang Ikuti Minangkabau Halal Festival 2023
“Muktamar ini memberikan rekomendasi agar para ulama selalu aktif menasehati para pemimpin dan para pemimpin harus dekat dengan ulama, dan mengambil keputusan terbijak terkait ekonomi, pendidikan, pertanian, media opini publik dan teknologi,” tulis cuitan Ridwan Kamil tersebut.
“Karena jika hidup mau selamat selalu dengarkan ilmu dari para ulama,” lanjutnya.
Selain dekat dengan ulama, Ridwan Kamil juga memberikan pesan agar senantiasa membersihkan hati agar pikiran saat mengambil keputusan bagi seorang pemimpin pun bersih.
“Seperti badan yang perlu rutin dibersihkan, hati pun begitu. Jika hati bersih maka pikiran bersih. Jika pikiran bersih maka semua tindakan dan keputusan dalam hidupnya pasti bersih. Tasyawuf adalah jalan menuju ke sana,” tulis Ridwan Kamil.
Baca Juga: Ini Tiga Bukti Ridwan Kamil Fans Persib Sejati: Sampai Sewa Pesawat Militer Buat Nonton di Stadion!
Dalam keterangan sebelumnya, Mantan Walikota Bandung itu menjelaskan, dirinya diundang ke acara tersebut oleh salah satu ulama besar Indonesia, Habib Luthfi bin Yahya.