bdadinfo.com

Sejarah Singkat Kapal Pinisi, Kapal Layar Tradisional Yang Menjadi Kebanggaan Indonesia - News

Sejarah Singkat Kapal Pinisi, Kapal Layar Tradisional Yang Menjadi Kebangaan Indonesia/ Dineeasyly

- Awal mulanya Kapal Pinisi bernama Kapal Borobudur dan yang membuatnya pertama kali adalah putra mahkota Kerajaan Luwu, Sawerigading pada tahun 1400-an di Indonesia.

Kapal Borobudur merupakan kapal layar tradisional Indonesia pertama dan muncul di candi kuno Borobudur di Jawa Tengah.

Pada abad ke-16 Kapal Borobudur diketahui digunakan oleh angkatan laut Majapahit, bersama dengan banyak kapal kayu lainnya yang berbeda-beda.

Baca Juga: Hati-Hati Subsidi PPN Rumah Kredit hanya Berlangsung Dua Bulan, Jangan Abai!

Sampai pada abad ke-19 Kapal Pinisi yang merupakan kapal dagang tanpa mesin pertama yang dibuat oleh masyarakat suku bugis dan diperkirakan menjadi kapal layar tradisional pertama yang berasal dari Pulau Sulawesi dan sering digunakan oleh para pelaut dari Konjo, Bugis, dan Mandar.

Kapal Pinisi lahir dari legenda tradisi leluhur yang ada di pulau bagian selatan Sulawesi, dengan mengadaptasi sistem layar yang lebih kompleks dan efisien dari kapal-kapal eropa dan menggabungkannya dengan bentuk lambung kapal tradisional milik masyarakat suku bugis.

Begitu pula dengan desain Kapal Phinisi sendiri terinspirasi dari sistem layar milik bangsa Eropa.

Baca Juga: Pemasangan PLTS di IKN Terus Dikebut, Dikelilingi Hutan Eukaliptus yang Indah!

Masyarakat suku bugis menciptakan sebuah kapal yang menjadi kebangaan Indonesia bernama Kapal Pinisi, dimana keunggulan kapal ini terletak pada kecepatan, manuver, dan kapasitas muatan.

Maka, sejak tahun 2017, UNESCO menjadikan Kapal Phinisi menjadi salah satu warisan budaya tak benda.

Pembangunan Kapal Pinisi membutuhkan waktu bertahun-tahun karena untuk membuat kapal di pantai, memiliki proses padat karya namun metodis yang dipandu oleh ritual masyarakat setempat.

Ritual Pemotongan Lunas merupakan ritual dimana sebelum melakukan pembangunan Kapal Pinisi, dimana masyarakat suku bugis melakukan pemotongan ayam jago berwarna putih dan darah dari ayam tersebut dibalurkan pada lunas perahu, lunas perahu yang terkena darah tersebut dipotong dan dibuang ke laut.

Baca Juga: Tekuak! iPhone SE 4 Bakal Gunakan Baterai iPhone 14

Tujuan dari ritual ini supaya tidak ada darah yang tumpah di atas kapal dan juga supaya Kapal Phinisi aman untuk berlayar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat