- Nepotisme adalah kata yang sering kali terdengar belakangan ini, banyak kalangan masyarakat yang meneriakan “nepotisme” terhadap kasus di negara berkembang, Indonesia dalam kurun waktu beberapa bulan ke belakang.
Nepotisme dianggap memiliki dampak buruk bagi kestabilan bangsa dan negara tertentu karena sikapnya, yang memihak kepada suatu pihak untuk mencapai keuntungan tertentu.
Secara bahasa, Nepotisme berasal dari bahasa Latin, yaitu “nepos” yang memiliki arti keponakan atau cucu.
Selanjutnya, secara keseluruhan nepotisme diartikan sebagai tindakan memilih seseorang tanpa ada dasar atau alasan tertentu yang menjamin keahlian di bidang terkait.
Nepotisme didasarkan atas kedekatan atau hubungan tertentu, seperti hubungan keluarga dan lingkungan pertemanan.
Nepotisme menjadi perusak bagi sebuah kompetensi yang melibatkan keahlian tertentu.
Dampak Buruk Nepotisme
Dikutip dari laman Conversation “nepotisme menyebabkan kehilangan motivasi, kepercayaan diri, keterasingan, menyingkirkan seseorang yang memiliki keterampilan tinggi, dan dapat membatasi persaingan dan inovasi”
Nepotisme bukan hal baru. Nepotisme bisa terjadi di setiap elemen masyarakat.
Penelitian yang dilakukan oleh Georgetown University McDOnough School of Business dan lembaga riset Pen Schoen mendapatkan fakta bahwa, 84% mengakui nepotisme terjadi di organisasi mereka.
Bahkan, di negara Ghana nepotisme dianggap sebagai sifat alamiah manusia atau secara sederhana, Ghana menyadari bahwa nepotisme sangat mudah ditemukan di negaranya.