- Pernyataan mundur Lucky Hakim dari jabatan Wakil Bupati (Wabup) Indramayu beberapa waktu lalu mengundang kehebohan dimedia sosial.
Pasalnya, pemunduran diri Lucky Hakim sebagai wabup Indramayu itu disebut karena merasa tidak dianggap dalam penugasannya sebagai pejabat publik.
Hal tersebut kemudian mengindikasikan bahwa adanya hubungan yang tidak harmonis antara Wabup dan Bupati Indramayu. Isu ketidakharmonisan itu pun akhirnya merebak di ruang publik.
Baca Juga: Jawaban Tegas Mahfud MD Mengenai Penundaan Pemilu 2024 Untuk Menjegal Capres yang Tidak Disepakati
Menanggapi isu ketidakharmonisan itu, kemudian direspon oleh Bupati Indramayu, Nina Agustina. Secara pribadi Nina Agustina membantah bahwa adanya ketidakharmonisan tersebut.
Sebab menurutnya, selisih paham atau adanya miskomunikasi dalam berorganisasi dan menjalankan pemerintahan adalah hal yang biasa. Dimana masalah-masalah besar bisa dikecilkan dan masalah-masalah kecil bisa dihilangkan.
“Kita semua berbaik-baik kok, karena bagaimanapun itu pasangan pada saat Pilkada sampai menang Nina-Lucky itu kan kita bersama-sama,” ucap Nina Agustina, dilansir dari kanal youtube TvOne, Selasa, 21 Februari 2023.
Sejauh ini Nina Agustina selaku Bupati Indramayu selalu mencoba menghubungi Lucky Hakim sebagai Wabup Indramayu pasca menyatakan mundur dari jabatannya, namun sejauh ini nomor handphone Lucky Hakim masih sulit dihubungi.
Baca Juga: Kisah Aladin Banuali, Perampok Baik Hati dari Sumatera Barat yang Dijuluki Robin Hood Indonesia
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Akui Pernah Naksir Sama Megawati
Nina Agustina pun menegaskan, bahwa sejauh ini pemerintahan Kabupaten Indramayu masih berjalan dengan baik, walaupun ada pengunduran diri dari Lucky Hakim.
Meskipun demikian, Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, Syaefudin membenarkan adanya surat pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wabup Indramayu.
Menaggapi surat tersebut, pimpinan dewan pun mengatakan akan segera melakukan sidang paripurna untuk membahas surat pengunduran diri Wabup tersebut.
“Kalau harmonis atau tidak harmonis itu kan sudah menjadi kondisi umum ya. Harapan kami di DPRD dengan interpletasi itu, rekomendasinya itu adalah membangun kembali, merajut kembali, dan meningkatkan serta memperbaiki komunikasi,” sebut Syaefudin.
Sebelumnya akhir tahun lalu, DPRD Kabupaten Indramayu sudah mengadakan rapat dengar pendapat (RDP), mengenai persoalan-persoalan yang terjadi dalam pemerintahan.