- Kasus tewasnya mahasiswa UI, Akseyna Ahad Dori alias Ace saat ini masuk tahun ke delapan. Namun sayangnya, polisi belum juga menemukan titik terang atas kejadian tersebut.
Lantas apa saja kendala yang membuat kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori seolah begitu sulit dipecahkan oleh penyidik?
Sebagaimana diketahui, jasad Akseyna ditemukan pada Kamis, 26 Maret 2015. Diduga, ia tewas dengan cara tak wajar.
Baca Juga: Sama-sama dari Jogja, Ini Curhat Pilu Teman Satu Angkatan Akseyna UI
Namun sejak Kapolres Depok silih berganti, kasus tersebut belum ada perkembangan berarti.
Kombes Ahmad Fuady, pria yang saat ini menjabat sebagai Kapolres Depok pun sempat berjanji, bahwa dirinya juga akan memperhatikan kasus tersebut, sama seperti para pendahulunya yang telah pindah tugas.
"Ya baik, nanti akan saya pelajari ya dengan seluruh pejabat utama, khususnya Kasat Reskrim. Insya Allah akan kami tuntaskan,” kata Kombes Ahmad Fuady ketika kali pertama tugas di Depok.
Baca Juga: 8 Tahun Kematian Akseyna UI, Ratapan Ayah: Dear Sang Penentu...
Ketika disinggung apakah ada target penyelesaian, Kombes Ahmad Fuady pun tak menampik.
“Tentunya target akan ada, nanti akan saya sampaikan, tentunya kita akan konsolidasi untuk menuntaskan kasus-kasus tersebut,” katanya.
Kendala pengungkapan kasus Akseyna
Baca Juga: Ini Update Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi UI di Depok
Dikutip dari keterangan akun Twitter @peduliakseyna, polisi ternyata sempat loh mengeluarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kasus Askeyna Ahad Dori beberapa tahun lalu.
1. Keadaan TKP penemuan mayat (danau) pada saat kejadian yang agak gelap dan cuaca hujan, dan belum ada/tidak ada saksi yang tahu atau melihat