bdadinfo.com

Tradisi Pincak Khakot, Seni Bela Diri Khas Lampung yang Terinspirasi dari Burung Elang - News

Seni bela diri pincak khakot di Lampung   (lampungselatankab.go.id)




- Pincak khakot merupakan salah satu aliran seni bela diri dari pencak silat yang berkembang di Provinsi Lampung.

Pincak khakot di Lampung sudah menjadi tradisi budaya yang biasa meramaikan pembukaan acara-acara penting, seperti menyambut tamu kehormatan dan pengantin.

Seni bela diri Pincak khakot ini juga memiliki gerakan yang indah dan gagah dipandang.

Baca Juga: Berhasil Memikat Wisatawan Asing, ini 4 Jembatan Unik dan Megah di Sumatera Barat

Pencak silat merupakan salah satu olahraga bela diri asli Indonesia. seperti halnya taekwondo milik Korea Selatan, Karate milik Jepang, dan Kungfu milik China, Pencak silat juga membawa ciri khas Indonesia.

Namun, pencak silat di Indonesia terdapat beberapa aliran, salah satunya pincak khakot di Lampung.

Khakot biasanya dibaca menjadi rakot. Oleh masyarakat Lampung kerap disebut ghakot, sehingga sering dikenal dengan pincak ghakot.

Baca Juga: Kritik Diskon Vonis Ferdy Sambo Cs, BEM Unand: Mahkamah Agung Big Sale!

Dilansir dari berbagai sumber pada 17 Agustus 2023, berikut asal muasal seni bela diri pincak khakot:

1. Asal Muasal

Seni bela diri pincak khakot merupakan tradisi budaya leluhur yang terinspirasi dari burung elang. Burung ini dianggap sebagai simbol keperkasaan yang terhormat.

Dalam beberapa acara, pincak khakot biasanya diperagakan dengan pedang yang pastinya berpadu dengan kekuatan tenaga dalam pendekar khakot.

Baca Juga: Perjalanan Adrin Kahar, Berjuang dalam Tugas untuk Melindungi Sumbar dari Ancaman Musuh

Pincak khakot ini hanya diperuntukkan bagi laki-laki. Pincak khakot sudah diwariskan secara turun-temurun di kawasan Lamban Balak Kuripan.

Olahraga bela diri ini juga sering dianggap sebagai rangkuman dasar pencak silat pada umumnya. Menariknya, pincak khakot juga turut berakar dari budaya Pagaruyung (Minang) dan Melayu.

Khakot dimaknai sebagai olahraga yang bisa mempererat ikatan, sehingga bela diri ini banyak disegani dan dijadiakan kebanggan masyarakat Lampung.

Kabarnya untuk mempelajari pincak khakot ini cukup berat karena calon pendekar harus mempelajarinya selama tujuh hari tujuh malam setelah sholat isya selama berturut-turut.

Baca Juga: Kota Ini jadi Satu-satunya Daerah di Sumatera yang Kibarkan Bendera Pusaka Merah Putih saat 17 Agustus

Secara teknis pincak khakot mengandalkan kecepatan, ketepatan, kekuatan, dan keseimbangan. Uniknya, dalam bela diri ini terdapat istilah 'Tidak ada istilah mundur sekali maju menyerang pantang untuk mundur'.

Untuk menjadikannya menyatu dengan tubuh juga tidaklah mudah, keran sulitnya pengolahan tenaga dalam. Ciri khas pengolahannya dapat berupa: apabila dia hendak datang tenaga dalam pasti diiringi angin ribut 5-10 menit tapi tidak menimbulkan kerusakan.

Bela diri Pincak khakot sangat tertutup dan sakral. Filosofinya adalah untuk menjaga para tamu agung dari ancaman bahaya yang bisa datang kapan saja.

2. Masuk Warisan Budaya Lampung

Baca Juga: Mengenal Ihan Batak: Cerita Menarik tentang Penghuni Terakhir Danau Toba

Dalam proses perkembangannya, pincak khakot akhirnya turut serta dalam berbagai prosesi adat. Semua tak lepas dari kebiasaan masyarakat Lampung Pesisir yang terbiasa mengiringi pengantin, petinggi adat, dan arak-arakan.

Biasanya pincak khakot akan ditugaskan sebagai pembuka dari gerombolan arak-arakan dan berada di barisan terdepan yang kerap disebut juga pendekar.

Seni bela diri pincak khakot masuk dalam daftar 17 karya budaya dan resmi menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional Provinsi Lampung.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat