- Siapa yang tak kenal Cut Nyak Dien? Seorang pahlawan nasional perempuan asal Aceh yang keberaniaannya dalam mengusir penjajah harus diacungi jempol.
Berbagai macam pertempuran terus dia lakukan agar kolonial Belanda bisa pergi jauh dari Aceh.
Sebelum lebih jauh membahas kiprah Cut Nyak Dien dalam melawan penjajah, mari simak latarbelakang hidup perempuan yang memiliki julukan 'Ratu Aceh: ini.
Baca Juga: Ditanya soal Anak Muda Jadi Pemimpin, Erick Thohir: Jangan Lupa Akhlaknya
Lahir pada 12 Mei 1848, Cut Nyak Dien termasuk ke dalam golongan bangsawan Aceh.
Semasa kecil, Cut Nyak Dien dikenal sebagai gadis yang cantik. Kecantikan itu semakin lengkap dengan pintarya Cut Nyak Dien pada bidang pendidikan agama.
Ketika Cut Nyak Dien berusia 12 tahun, tepatnya di tahun 1863, dirinya dijodohkan dengan seorang pemuda yang taat agama bernama Teuku Ibrahim Lamnga.
Baca Juga: Menelisik 10 Mega Proyek Terlama di Sumbar: Ada yang Nggak Jelas Bertahun-tahun
Teuku Ibrahim jiga dikenal sebagai sosok yang memiliki semangat patriotik tinggi. Terbukti selama berbulan-bulan dirinya ikhlas meninggalkan Cut Nyak Dien dan anak laki-lakinya untuk berperang.
Setelah lama meninggalkan Lam Padang, daerah tempatnya bermukin, Teuku Ibrahim kembali dengan sebuah pesan.
Dia meminta seluruh masyarakat agar mengungsi. Pada akhirnya, Cut Nyak Dien bersama penduduk lainnya kemudian meninggalkan daerah Lam Padang pada 29 Desember 1875.
Awan kelabu mulai hinggap di atas kepala Cut Nyak Dien. Pada 29 Juni 1878, Teuku Ibrahim dinyatakan meninggal dunia.
Kematian suaminya itu membuat Cut Nyak Dien terpuruk. Kendati demikian, kejadian dirinya tak berlarut-larut.
Seakan tak mengenal putus asa, justru sebaliknya menjadi alasan kuat Cut Nyak Dien melanjutkan perjuangan sang suami.