bdadinfo.com

6 Teori Pembentukan Tata Surya - News

Teori pembentukan tata surya

Bumi adalah salah satu planet di tata surya. Apakah kamu tahu apa itu tata surya? Secara istilah, tata surya adalah sistem yang terdiri dari matahari dan segala sesuatu yang terikat padanya oleh gravitasi. Nah, sistem ini terdiri dari planet, satelit, planet kerdil, meteoroid, planetoid atau asteroid, komet.

Dari sistem yang sudah tersusun rapi di alam semesta ini, beberapa ahli mulai memikirkan bagaimana tata surya kita ini dapat terbentuk. Berikut beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli.

Baca Juga: Pengertian dan Benda-Benda Angkasa Penyusun Tata Surya

6 Teori Pembentukan Tata Surya 

  1. Vortex Model (Rene Descartes –1642)

Teori hipotesis kosmogoni modern pertama kali diperkenalkan oleh filsuf dan ahli matematika Prancis bernama Rene Descartes pada 1642. Dalam teori ini, dia menyatakan bahwa tata surya berasal dari awan partikel yang berputar mirip pusaran air dengan orbit mendekati lingkaran. Cikal bakal matahari berada di pusat dan calon planet berada pada pusaran utama (piringan cakram materi pembentuknya), sedangkan satelit ada pada pusaran tambahan di sekitar pusaran calon planet.

  1. Teori Nebula atau Teori Kabut (Immanuel Kant –1755 dan Piere Simon de Laplace –1796)

Immanuel Kant adalah seorang filsuf yang juga fokus mempelajari berbagai ilmu, seperti geologi, astronomi, dan fisika. Tahun 1755, dia menuliskan catatan berjudul “The Universal Natural History and Theories of the Heavens” yang menjelaskan tentang asal muasal tata surya. Dalam catatan tersebut, tata surya terbentuk dari kabut dan gas yang ada di angkasa berputar lambat dan membentuk cakram datar dengan beberapa inti massa. Inti massa yang berada di tengah memiliki suhu tinggi dan berpijar lalu membentuk matahari. bagian inti massa di pinggir mengalami pendinginan dan perlahan-lahan berubah menjadi planet yang mengorbit pada matahari.

Teori ini juga didukung oleh seorang astronom asal Perancis bernama Pierre Simon De Laplace. Dalam bukunya yang berjudul "Exposition of a World System", dia menyatakan bahwa tata surya kita berasal dari kabut gas yang berputar cepat dan mempunyai suhu sangat tinggi. Kecepatan putaran kabut gas ini, akhirnya melemparkan berbagai materi bola gas ke sekelilingnya. Lama kelamaan, bola-bola padat ini berubah menjadi planet-planet dan sumber utama bola panas itu menjadi pusat peredaran planet yang kita kenal dengan matahari.

Baca Juga: Fenomena Gerhana Matahari: Proses Terjadi, Jenis, dan Tips Melihatnya

Perbedaan pemikiran Kant dengan Laplace kecepatan berputar dari kabut. Kant mengemukakan tata surya terbentuk karena putaran yang lambat, sedangkan Laplace beranggapan bahwa kecepatan kabut sangat cepat.

Dari kedua pendapat tersebut, Teori Nebula dapat disimpulkan bahwa tata surya terbentuk dari kabut pekat dan besar yang berputar, berpilin, dan terpadatkan menjadi matahari beserta planet-planet dan penyusun tata surya lainnya.

  1. Teori Planetesimal (Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton –1905)

Teori Planetisimal dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1905. Teori ini menjelaskan bahwa tata surya bermula dari keberadaan matahari yang merupakan bintang dan sudah ada sebelum penyusun sistem tata surya lainnya terbentuk, tapi pada saat itu belum diputuskan kalau namanya adalah matahari.

Lalu, ada sebuah bintang lain berukuran sebesar matahari yang lewat dan mengorbit dekat sekali dengan matahari. Akibat adanya gravitasi dari bintang yang datang, ada material matahari yang tertarik keluar. Material yang tidak terseret jauh, berhasil kembali masuk dan bergabung dengan matahari. Tetapi, material yang terseret jauh akhirnya hanya mengambang di angkasa. Kemudian, material-material yang mengambang ini lama-kelamaan mengumpul, menyatu, dan mengeras sehingga menjadi berbagai planet dan penyusun sistem tata surya lainnya.

Baca Juga: Gerhana Bulan: Proses Terjadinya, Jenis-Jenisnya, serta Fakta dan Dampaknya

  1. Teori Pasang Surut (Georges-Louis Leclerc Comte de Buffon – 1707-1788 dan James Hopwood Jeans – 1917)

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh de Buffon yang menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi matahari yang terlempar setelah bertabrakan dengan sebuah komet. Pada tahun 1917, James Hopwood Jeans memperbaiki teori  tersebut dan menyatakan bahwa tata surya diperkirakan terbentuk akibat melintasnya sebuah bintang dekat matahari. Sebagian materi Matahari tersedot dan terlempar ke luar kemudian membentuk planet-planet.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat