bdadinfo.com

Apa Itu Debit dan Kredit? Kegunaan dan Cara Kerjanya - News

Apa Itu Debit dan Kredit? Kegunaan dan Cara Kerjanya

News - Di dalam dunia akuntansi, istilah debit dan kredit merupakan salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Sebab, keduanya saling berhubungan dan saling melengkapi satu sama lain. Selain itu, setiap ada transaksi maka dua hal yang selalu berdampingan ini akan muncul dan tidak bisa dipisahkan karena pasti akan selalu ada.

Nah, supaya lebih mengenal lagi mari pahami baik-baik pengertian dari debit dan kredit ini. Sebab, kebanyakan orang yang masih awam memiliki pengertian kalau kredit adalah sebuah pengurangan sedangkan debit adalah penambahannya. Meskipun tidak salah dengan pemikiran yang sederhana tersebut, namun ada pengertian yang lebih tepat lagi.

Pengertian Debit

Kata debit berasal dari Debere yang merupakan bahasa latin yang artinya adalah pencatatan akuntansi di mana aset dan biayanya meningkat. Nah, debit umumnya berada di sisi sebelah kiri dan pertambahan asset dapat berupa penambahan uang, alat, hingga hal lainnya. Seperti halnya sewa ataupun piutang.

Pengertian Kredit

Kredit merupakan pencatatan akuntansi untuk akun hutang dan penambahan ekuitasnya. Selain itu, kredit biasa terletak di sisi kanan dan memiliki nama latin yaitu Credere. Apabila aset maupun beban berada di posisi kredit, artinya pengurangan nilai dari akun itu.

Begitu pula sebaliknya. Bila akun hutang, akumulasi, dan ekuitas berada di posisi debit maka artinya kedua jenis akun ini nilainya menurun. Selain itu, akun ekuitas maupun hutang apabila berada dalam posisi kredit maka dapat menunjukkan laba ataupun penjualannya.

Penggunaan Debit dan Kredit 

Nah, supaya lebih mudah dipahami lagi, berikut pembahasan menurut ilmu akuntansi mengenai penggunaan debit maupun kredit. Apa sajakah itu? Langsung saja simak uraiannya di bawah ini!

  1. Asset

Istilah yang pertama adalah asset. Apa itu asset? Nah, asset merupakan harta yang berupa harta tidak lancar dan harta lancar. Khusus harta lancar inilah yang merupakan harta paling mudah untuk dicairkan (liquid).

Terdapat beberapa akun liquid di dalam aset lancar yang di antaranya adalah kas, piutang usaha, sewa dibayar dimuka, serta masih ada banyak lagi sejenisnya. Nah, untuk aset tidak lancar yaitu mesin, peralatan kantor, serta kendaraan. Sehingga, saat akun asset ini bertambah maka posisinya akan berada di bagian debit bukan kredit.

  1. Expenses atau Beban

Berikutnya adalah istilah expenses atau beban. Hal ini bisa diartikan sebagai beban atau pembelanjaan yang harus dilakukan agar bisnis tersebut terus berjalan dan tidak bangkrut. Nah, khusus untuk beban atau expenses ini juga akan berkurang bila dikreditkan, namun akan bertambah bila didebitkan.

  1. Liabilitas & Ekuitas

Kemudian, ada akun hutang dan ekuitas. Contohnya ketika perusahaan Anda telah melakukan pinjaman kepada pihak Bank A sebesar Rp100.000.000,00- untuk modal berusaha. Nah, dari jurnal di atas diketahui bahwa kas bertambah sebesar Rp100.000.000,00- dari pinjaman bank tersebut. Nah, hubungan antara debit dan kredit ini dapat diumpamakan sebagai sebab-akibat.

  1. Akumulasi

Yang terakhir adalah akumulasi, yaitu bagian dari asset tidak lancar yang bisa bertambah nilainya bila dikreditkan. Nah, akumulasi ini yang nantinya di neraca akan mengurangi nilai dari asset tetap, seperti kendaraan dan alat-alat perusahaan. Nah, dengan mencatat akumulasi tersebut akan memudahkan dalam menilai apakah asset mengalami kerugian atau tidak.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa dalam sebuah transaksi debit maupun kredit memang tidak bisa dipisahkan. Nah, dengan mengetahui dan memahami kedua hal ini secara lebih dalam akan sangat membantu untuk melakukan pencatatan. Selain itu, hal ini juga menjadi dasar untuk membuat jurnal akuntansi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat