bdadinfo.com

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/SMK Halaman 238-239: Penceritaan dengan Bahasa Berbeda - News

Ilustrasi Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/SMK

Kunci jawaban berikut dikutip dari Bahasa Indonesia Kelas X untuk tingkat SMA/SMK edisi 2017 Kurikulum 2013 yang diharapkan dapat memberikan tambahan materi bagi siswa.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/SMK halaman 238-239 ini memuat materi tentang menceritakan kembali teks biografi dengan bahasa yang berbeda.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia ini pun dapat menjadi bahan evaluasi siswa bagi guru dalam menelaah sampai mana pemahaman siswa tentang materi tersebut.

Selain itu, siswa juga dapat mengkaji materi soal Bahasa Indonesia dan kunci jawaban agar nantinya menguasai soal-soal lain yang setara atau bahkan lebih rumit.

Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/SMK halaman 238-239.

Kegiatan 2

Menceritakan Kembali Teks Biografi dengan Bahasa yang Berbeda

Untuk menceritakan kembali isi teks biografi, kamu dapat meninjau ulang hasil kerjamu pada bagian mengidentiikasi pokok-pokok informasi teks biografi.

Setelah itu, gabungkanlah pokok-pokok informasi tersebut dengan menggunakan konjungsi yang benar dalam bentuk teks biografi singkat.

Penceritaan dengan bahasa yang berbeda:

Hidup menakdirkan Habibie menjadi seorang anak yatim semenjak sang ayah berpulang pada 3 September 1950 akibat serangan jantung. Kejadian itu memaksa keluarga mereka pindah ke Bandung dan menempatkan sang ibu sebagai tulang punggung keluarga.

Sebagai anak, masa kecil Habibie muda banyak dihabiskan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sejak kecil, ia sudah diajarkan untuk bersikap tegas dan teguh pada prinsip. Ia pun ternyata memiliki hobi menunggang kuda dan membaca.

Jenjang pendidikan berikutnya ditempuh Habibie di Gouvernments Middlebare School. Di sana, kecerdasannya makin menonjol. Akhirnya, beliau lolos masuk ITB, meski tak sempat menamatkan pendidikan di sana. Ia lebih memilih menempuh pendidikan di Jerman setelah mendapat beasiswa dari pemerintah. Ia pun memilih jurusan konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).

Di sana, ia belajar dengan sungguh-sungguh. Pada saat itu, ia juga tercatat sebagai satu-satunya mahasiswa Indonesia yang diberi hak khusus oleh pemerintah setempat sebagai pemegang paspor hijau dari ratusan mahasiswa Indonesia yang belajar di Jerman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat