bdadinfo.com

Buntut Batalnya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia, Fadli Zon Semprot FIFA: Standar Ganda! - News

Fadli Zon nilai FIFA memiliki standar ganda terkait batalnya status tuan rumah Piala Dunia U-20 Indonesia (Instagram Fadli Zon)

- Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon memberikan tanggapannya terkait batalnya ajang Piala Dunia U-20 2023 yang direncanakan akan diselenggarakan di Indonesia.

Fadli Zon menilai, FIFA mempunyai standar ganda terkait Israel dan batalnya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. FIFA seharusnya dapat mengakomodasi semua negara, termasuk memahami bahwa bagi sejumlah negara bahwa Israel bukan hanya sekadar isu olahraga, melainkan merupakan isu politik dan kemanusiaan.

Fadli Zon beranggapan, bahwa tidak semestinya FIFA menempatkan aturannya berada lebih tinggi aturan hukum, bahkan konstitusi sebuah negara.

Baca Juga: MotoGP Argentina 2023, Tak Disangka Pebalap Ini Berhasil Rebut Pole Position

“Membela kepentingan Israel, sembari mengabaikan aspirasi negara-negara lain yang punya garis politik tegas terhadap Israel, membuat FIFA punya standar ganda dalam politik sepakbola,” kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis dikutip , Minggu, 2 April 2023.

Ia juga menyoroti bedanya respons yang diberikan FIFA terkait peristiwa-peristiwa tertentu. Fadli mencontohkan dengan kasus Perang Rusia dan Ukraina yang berimbas kepada klub yang mendapat larangan berkompetisi di level Eropa.

"Ketika FIFA dan UEFA menjatuhkan sanksi pelarangan terhadap tim nasional serta klub Rusia untuk berpartisipasi dalam semua kompetisi di bawah FIFA dan UEFA, serta melarang klub dan timnas Belarusia untuk melakukan pertandingan di kandang sendiri sebagai sanksi atas dukungan mereka terhadap Rusia dalam perang Ukraina, apakah itu bukan pelarangan yang bersifat politik?" ujarnya.

Baca Juga: 7 Kali Kilang Pertamina Meledak, Rizal Ramli Minta Ahok Dipecat

Politisi Parta Gerindra ini menegaskan, bahwa sepak bola sejatinya tidak akan pernah bisa dipisahkan dari persoalan politik. Melalui cabang olahraga yang populer ini, sangat dimungkinkan untuk menunggangi demi memperoleh jutaan massa dan miliaran penonton untuk menjadi panggung politik strategis.

"Sehingga, aturan yang menuntut agar kita tidak mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik adalah aturan yang tidak masuk akal. Terutama, karena FIFA sendiri terbukti tak mentaatinya," pungkasnya.***.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat