– Pecinta sepakbola Indonesia mungkin masih ingat dengan salah satu sosok penting yaitu Djohar Arifin Husin.
Pria kelahiran Tanjung Pura, Sumatera Utara, pada 13 September 1950 ini pernah menjabat ketua umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI.
Hal itu diperoleh Djohar Arifin Husin berkat kemenangannya dalam Kongres Luar Biasa PSSI yang dilaksanakan di Surakarta pada 2011 silam.
Ia akhirnya mengemban jabatan sebagai ketua umum PSSI pada periode 2011-2016, meski pada kepemimpinannya sepakbola Indonesia tidak berkembang dengan baik.
Baca Juga: Pendaki Gunung Merapi Sumbar Mengalami Hipotermia, Tim Sar Lakukan Pencarian
Dunia sepakbola bisa dibilang sudah lekat dengan Djohar Arifin Husin, yang mengawali kiprahnya sebagai pemain di provinsi Sumatera Utara.
Dilansir dari situs Fraksi Partai Gerindra, ia membela PSL Langkat pada 1968 hingga 1969 dan mengakhiri karirnya bersama PSMS Medan pada 1973 hingga 1976.
Berhenti menjadi pemain, ia beralih dengan menjadi wasit sepakbola hingga inspektur pertandingan dan manajer untuk beberapa tim.
Kiprahnya di PSSI dimulai dengan menjabat sebagai Ketua Pengurus Daerah PSSI Sumut pada 2000 hingga 2004.
Baca Juga: Bupati Tanah Datar Harapkan Festival Kesultanan Pagaruyung Kembalikan Silsilah Minangkabau
Tidak hanya aktif dengan jabatan di PSSI setempat saja, ia juga diketahui aktif dalam organisasi yang berhubungan dengan olahraga.
Nama Djohar Arifin Husin tentu saja lebih berkibar ketika berhasil menjadi ketua umum PSSI, tetapi banyak masalah yang menimpa federasi tersebut.
Tentunya pecinta sepakbola masih ingat dengan dualisme kompetisi liga sepakbola Indonesia antara Indonesian Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL).
Selain dualisme kompetisi liga, terdapat juga dualisme dalam kepengurusan PSSI yang semakin memperburuk keadaan saat itu.