bdadinfo.com

Ultimatum Joe Biden untuk Tiktok, Berapa Harga Tiktok Jika China akan Jual ke Amerika Serikat? - News

Shou Zi Chew, CEO Tiktok (images.app.goo.gl)

 - Kontroversi Tiktok di Amerika Serikat berlanjut setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah meneken regulasi yang menghendaki ByteDance untuk melakukan divestasi terhadap Tiktok.

Pertarungan dalam jangka waktu empat tahun belakangan ini merupakan perselisihan di bidang internet dan teknologi antara Washington dan Beijing.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah menandatangani Undang Undang pada akhir tahun 2022 yang isinya berkaitan dengan pelarangan pegawai pemerintah AS menggunakan Tiktok.

Baca Juga: Persiapan World Water Forum Ke-10 di Bali, Menko Marves Sampaikan Hal Ini saat Rapat Terbatas

Saat ini Senat Amerika Serikat telah sepakat untuk mengesahkan RUU (Rancangan Undang-Undang) yang membuat Tiktok terjebak dalam dua pilihan, yaitu dijual dan diblokir.

Dalam RUU yang telah diloloskan oleh dua badan legislatif Amerika Serikat tersebut, ByteDance dihadapkan dalam dua pilihan, antara melepas bisnis Tiktok di AS dalam sembilan bulan ke depan setelah RUU disahkan atau diblokir.

Dalam rentang waktu tersebut artinya Tiktok harus dijual sebelum batas akhir 19 Januari 2025 atau sehari sebelum periode kepresidenan Joe Biden berakhir.

Baca Juga: Ngeri ! Ketegangan Meningkat, Joe Biden Kecam Serangan Drone Tewaskan Tentara Amerika di Yordania

Namun proses tersebut bisa diperpanjang sampai 3 bulan ke depan jika ByteDance terbukti aktif untuk menjalankan proses divestasi.

Dalam polemik ini yang menjadi pertanyaannya adalah, berapa nilai yang tepat yang dibutuhkan untuk membeli operasional Tiktok di Amerika Serikat.

Ada yang berpendapat jika harganya bisa mencapai 20 miliar USD atau setara dengan Rp 323 triliun. Di sisi lain eksekutif di ByteDance mengatakan jika operasional Tiktok secara global bisa bernilai setengah dari nilai perusahaan secara keseluruhan.

Jika dalam hal tersebut, dapat diperkirakan bahwa nilai operasional Tiktok bisa lebih dari 100 miliar USD atau setara dengan Rp 1.163 triliun.

Oleh karena itu, proses menentukan nilai jual operasional Tiktok ini akan sulit karena industri teknologi belum pernah mengalami penjualan bisnis seperti ini.

Di sisi lain, opsi penjualan Tiktok oleh ByteDance juga belum pasti. Dalam hierarki pemegang saham, saat ini CEO ByteDance, Zhang Yiming memegang 20 persen saham, kemudian 60 persen saham ByteDance dipegang oleh institusi investor global, termasuk Carlyle Group, General Atlantic, dan Susquehanna International Group. Sementara 20 persen lain dipegang oleh karyawan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat