- Akhir perdagangan Selasa (9/5/2023) kurs rupiah spot ditutup pada level Rp 14.742 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.
Diketahui, kurs rupiah melemah 0,21% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.711 per dolar AS.
Diperdagangan Asia, kurs rupiah melemah bersama mayoritas mata uang lainnya pada sore hari ini.
Baca Juga: Kurs Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp14.711 Per Dolar AS, Berikut Informasinya
Pesso Filipina mencatat pelemahan terdalam yakni 0,88%, disusul rupee India yang melemah 0,32%, won Korea melamh 0,21%,
Kurs rupiah melemah 0,21%, yuan China melemah 0,17%, ringgit Malaysia melemah 0,17%, dolar Singapura melemah 0,09% dan dolar Taiwan melemah 0,07% terhadap dolar AS.
Sementara itu, baht Thailand, yen Jepang dan doalr Hong Kong menguat terhadap dolar AS dengan penguatan masing-masing 0,50%, 0,21% dan 0,01%.
Baca Juga: Kurs Rupiah Bergerak Tipis Dibuka di Level Rp 14.681 Per Dolar AS
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 101,53, naik dari sehari sebelumnya yang ada di 101,37.
![Kurs Rupiah Melemah Terduduk di Level Rp 14.742 Per Dolar AS](https://assets.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x0/webp/photo/2023/05/09/Kurs-rupiah-melemah-tipis-005-ke-level-Rp-15672-dalam-sepekan-1384994541.jpg)
Kurs dolar AS hari ini berdetak lebih tinggi dengan pasar kredit yang ketat dan pinjaman bisnis yang lemah, tetapi tidak seburuk yang diperkirakan. Sementara, pasar saham AS ditutup datar pada perdagangan kemarin dan pasar Asia lemah dengan sedikit data.
Sutopo memperkirakan pergerakan USD/IDR masih relatif datar pada perdagangan esok, Rabu (10/5). Data inflasi AS masih belum akan mempengaruhi perdagangan besok, kemungkinan efek rilis data inflasi baru akan terasa sehari setelahnya.
“Belum akan terjadi pergeseran nilai tukar yang signifikan di perdagangan esok,” ucap Sutopo.
Selain itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati, rupiah ditutup melemah hari ini setelah sentimen ketidakpastian global meningkat yang mendorong penguatan aset safe haven, terutama di pasar keuangan Asia.