bdadinfo.com

Kapolres Turun Tangan soal Bajing Loncat di Cilegon, Puluhan Personel Dikerahkan - News

Polres Kota Cilegon menerjunkan personel guna menyikapi informasi adanya bajing loncat di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Cilegon. (Radar Banten)

Polres Kota Cilegon menerjunkan personel guna menyikapi informasi adanya bajing loncat di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Cilegon.

Dari laporann sejumlah sopir truk, mengaku menjadi korban bajing loncat pada Minggu 16 April 2023 sekitar dini hari.

Kapolres Cilegon AKBP Eko Tjahyo Untoro mengatakan, sejauh ini belum ada laporan resmi dari korban tentang aksi kejahatan tersebut.

Baca Juga: Segarnya Yoghurt Panna Cotta, Resep Hidangan Enak untuk Berbuka di Hari-hari Terakhir Puaasa Ala Chef Arnold

Kendati belum ada kepastian, Kapolres akan tetap mengerahkan personelnya untuk melakukan pemantauan antisipasi di seputaran JLS tersebut.

"Terkait bajing loncat, saya belum menerima laporan secara resmi terkait adanya bajing loncat. Tetapi, kami antisipasi oleh Satgas kami yaitu Satgas Preventif dan Gakkum malam ini saya perintahkan turun semua di sana," ujar Eko, Minggu 16 April 2023.

Dengan tindakan preventif, dikerahkan sekitar 60 personel dan 30 personil Satuan Tugas (Satgas) Penegak Hukum (Gakum).

Puluhan personel tersebut menurut Eko akan melakukan patroli, di wilayah Kota Cilegon dalam pengamanan mudik lebaran dan sekitaran jalur JLS.

Baca Juga: 7 Tips Mudik Lebaran bagi Penderita Penyakit Jantung, Agar Perjalanan Tetap Aman Sampai Tujuan

Salah satu sopir truk Luki menjelaskan, aksi bajing luncat itu diperkirakan terjadi pada dini hari saat kendaraan terjebak macet.

"Perkiraan subuh antara abis sahur aja pokoknya sejak mulai kejebak macet ini di Semen Jakarta," ucap Luki.

Mobil truk yang dibawa Luki berisikan logistik minuman. Ia baru tahu setelah sopir truk yang ada di belakang kendaraannya memberi tahu jika terpal penutup bak truk telah sobek.

Baca Juga: Aleix Espargaro Sesumbar di Race MotoGP America 2023, Respons Alex Rins: Kabur Ah!

"Ini mengangkut Coca-Cola dari Cibitung dibawa ke Lampung. Belum dicek hilangnya berapa, harus dibongkar dulu,” lanjut Luki.

Luki pun merasa bingung, kalau pun melapor ke kepolisian, ia tidak bisa memberi keterangan dengan jelas, karena tidak mengetahui secara persis aksi pencurian itu dilakukan.

"Yang tanggung jawab pasti sopir. Lapor polisi juga gimana, gak ketahuan. Keinginan saya petugas bisa lebih mengontrol lagi, siang malam dikontrol jalur mudiknya," ujarnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat