bdadinfo.com

Buat Perubahan Pendidikan di Indonesia, Galih Sulistyaningra: Guru adalah Garda Terdepan - News

Galih Sulistyaningra, Guru SD Lulusan UCL  (instagram.com/galihtyanr )

Galih Sulistyaningra merupakan penggiat pendidikan di Indonesia. Ia lulusan Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Negeri Jakarta.

Kemudian, Galih Sulistyaningra mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk melanjutkan pendidikan S-2 ke luar negeri.

Saat itu, Galih Sulistyaningra mengambil Education Planning, Economics and International Development di University College London, Inggris (UCL) pada 2019.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia untuk Kelas 4 SD/MI Halaman 21 dan 30 Buku Tema 4 Kurikulum 2013

Setelah lulus dari UCL, Galih aktif mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SD N) 13 Petojo Utara, Jakarta Pusat. Dan telah mengabdi selama 3 tahun di dunia pendidikan Indonesia.

Menurut Galih keperdulianannya terhadap dunia pendidikan didasari oleh Ayah dan Ibu serta keluarganya yang memang seorang tenaga pendidik.

Sehingga hal tersebut mendorong Galih untuk melanjutkan pengabdian kedua orang tuanya.

Baca Juga: Pembangunan hingga Rp7,4 Triliun, Tol Trans Jawa Gagal Nyambung ke Banyuwangi Gara-Gara Hal Ini

Walau awal mulanya ia tidak begitu tertarik menggeluti dunia pendidikan mengingat keluarga besarnya menggeluti dunia pendidikan, namun seiring berjalannya waktu Galih secara tidak sadar dituntun ke arah tersebut.

Sampai akhirnya ia terpanggil dengan sendirinya setelah melanjutkan kuliah S2 di University College London (UCL), Inggris.

Saat mengeyemam pendidikan di kampus tersebut Galih menyadari bahwa untuk dapat melakukan perubahan pendidikan di Indonesia harus dimulai lini terdepan atau garda terdepan yaitu Guru.

Baca Juga: Menuai Kontroversi, Ini Alasan Film ''Bearing Witness to the October 7th Massacre'' Ditunjukkan ke Publik

"Sebelum nnti akhirnya, kita bisa punya kesempatan untuk berkarya menjadi pemangku kebijakan atau pemangku kepentingan. Tapi kita harus tau dulu pemahaman akar rumputnya gitu ya," ungkap Galih.

"Apa yang sebenarnya terjadi dilapangan khususnya kalau kita bicara sekolah yang memang memfasilitasi anak-anak, kebanyakan anak-anak di Indonesia itu adalah sekolah-sekolah negeri. Kenapa? Karena kalau misalnya sekolah swasta atau bahkan sekolah yang udah levelnya internasional itu pasti hanya kalangan atau murid-murid dari kalangan tertentu yang bisa akses, gitu," lanjut Galih.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat