bdadinfo.com

Pengertian dan Contoh Kalimat Majas Sarkasme - News

Ilustrasi majas sarkasme

Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis dilihat dari masa, struktur, dan bentuknya. Kali ini kita tidak akan membahas salah satu unsur dari puisi, yaitu majas.

Apa itu majas? Majas adalah bentuk gaya bahasa. Secara istilah, majas berarti gaya bahasa yang digunakan penulis atau penyair dalam menuliskan sebuah pesan secara imajinatif dan kiasan. Ada berbagai jenis majas, seperti personifikasi, satire, sinisme, ironi, dan sarkasme. Khusus pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang salah satu majas tersebut, yaitu majas sarkasme.

Pengertian Majas Sarkasme

Majas sarkasme adalah majas yang ditujukan untuk menyindir, menyindir, menyinggung, dan mengolok-olok seseorang atau sesuatu. Majas ini termasuk dalam kelompok majas sindiran. Sarkasme berasal dari bahasa Yunani. Sarkasme terdiri dari 2 kata, sark yang berarti "daging" dan asmos yang berarti "merobek". Jadi secara bahasa, sarkasme dapat diartikan "merobek daging".

Majas sindiran sendiri memiliki 5 jenis, yaitu ironi, sinisme, sarkasme, satire, dan innuendo. Dari kelima jenis tersebut, majas sarkasme adalah gaya bahasa berupa sindiran yang paling kasar. Namun, sarkasme adalah ungkapan hati yang berlandaskan pada pendengar atau pembaca untuk terlibat dalam lelucon semata. Sindiran jenis ini dapat diartikan sebagai ungkapan yang tak hanya dikenali dengan kata-kata tapi juga melalui nada suara, ekspresi wajah, dan konteks lainnya.

Sarkasme dapat ditujukan untuk mengungkapkan hal-hal yang menjadi bahan pembicaraan dalam pembahasan hal-hal yang tidak berjalan seperti yang diekspektasikan. Selain itu, sindiran ini juga digunakan untuk mengejek atau mengganggu seseorang, atau untuk tujuan humor. Sarkas adalah pernyataan ironis yang dimaksudkan untuk mengejek atau mengejek orang lain.

Sarkasme sebagai sindiran dapat berupa penghinaan dan celaan yang mengekspresikan rasa kesal dan marah dengan menggunakan kata-kata kasar. Majas ini dapat melukai perasaan seseorang dengan kepahitan diksi yang digunakan dan hujatan yang getir. Oleh karena itu, penggunaan sarkasme harus melihat kondisi dan situasi.

Baca Juga: 5 Jenis Majas Sindiran dalam Puisi (Ironi, Sinisme, Sarkasme, Satire, dan Innuendo)

Cara Penggunaan Majas Sarkasme

Melansir dari Katadata.com, penggunaan sarkasme umumnya digunakan untuk mengejek yang berujung pada empati seseorang dan acap kali keluar konteks dari yang dinyatakan. Bagi beberapa komika atau pembicara, sarkasme adalah bentuk ungkapan untuk memasukkan lelucon bagi pendengar atau pembaca.

Sarkasme sendiri merupakan bentuk ucapan yang tidak tulus. Bagi beberapa orang, sarkasme sulit dipahami, terutama dalam bentuk tulisan. Cara untuk memahami kalimat sarkasme yang keluar dari seseorang dengan memperhatikan intonasi nada suara, raut muka, dan intuisi dalam membaca isi kepala mereka tentang apa yang dimaksud pembicara dan bagaimana perasaan pembicara tentang hal itu.

Contoh Kalimat Majas Sarkasme

Biasanya, sarkasme menggunakan kata-kata kasar yang berupa hinaan dan ejekan. Beberapa orang akan melihat majas ini sebagai perkataan kasar dan tidak sesuai dengan norma. Untuk memahami majas sarkasme, berikut beberapa contoh yang dapat kamu pahami.

  • Indah sekali menjadi koruptor, biaya hidupnya ditanggung negara karena tinggal di penjara.
  • Bisakah Anda melakukannya lebih lambat?
  • Anda baru lulus kuliah, anak kemarin sore. Jangan sok pintar.
  • Dasar otak udang kamu, hal sesederhana itu saja kamu salah.
  • Hai, monyet, mau apa kamu ke sini? Apakah tidak ada pisang lagi di hutan?
  • Cepat mandi, wahai anak kambing.
  • Aku dengar, kamu ini suka memainkan hati wanita. Coba lihat dompetmu. Dasar buaya kelas teri!
  • Tutup mulutmu, baunya mengingatkanku dengan kumpulan sampah.

Jadi, majas sarkasme dapat disimpulkan sebagai salah satu jenis majas sindiran yang bertujuan untuk menyindir, memberi kritik, menghina, dan mengejek. Majas ini menggunakan kalimat yang kasar bahkan umpatan. Penggunaan dari sarkasme harus menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di lingkungan agar pesan yang ingin disampaikan tidak menyakiti hati dan mudah diterima.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat