bdadinfo.com

Pengertian Penokohan Dalam Sebuah Karya Beserta Fungsi dan Jenisnya - News

Ilustrasi penokohan dalam sebuah karya (Sumber foto: Freepik) (Adinda Nawangwulan)

Penokohan dalam sebuah karya sastra digunakan untuk menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut mengenai karakter tokoh tertentu dalam sebuah cerita. Dalam prosesnya, penokohan meurpakan tahapan awal dari seorang penulis cerita dengan mengenalkan karakter yang akan muncul dalam cerita tersebut.

Penokohan juga merupakan komponen yang penting dalam penulisan sebuah karya baik dalam bentuk novel, drama maupun film.

Fungsi dari penokohan ini adalah untuk memahami berbagai perilaku setiap karakter yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Dalam penokohan nantinya hal ini akan membantu penikmatnya dapat memahami proses pemikiran yang dibawakan oleh seorang tokoh. Dengan adanya penggunakan penokohan yang baik akan mengarahkan penikmatnya terasa memiliki hubungan dengan memahami peristiwa yang terjadi dalam cerita tersebut.

Adapun jenis-jenis penokohan antara lain:

Baca Juga: Kembali Setelah Lama Vakum, Kim Seon Ho Siap Bintangi Drama Teater ‘Touching The Void’

  1. Penokohan secara langsung (Eksplisit)

Jenis penokohan ini merupakan pendekatan langsung dalam pembangunan karakter yang akan di ceritakan. Di dalamnya, akan muncul beberapa hal seperti narator, protagonis sendiri, dan juga karakter lain yang berfungsi untuk memberitahukan para pembaca mengenai subjek dari tokoh tersebut.

Penokohan ini akan memperlihatkan keadaan dan sifat dari tokoh-tokoh yang dimunculkan secara langsung seperti ciri-ciri fisik hingga sikap yang ditunjukkan.

  1. Penokohan tidak langsung

Jenis penokohan ini adalah cara yang tidak menggambarkan karakter dalam cerita tertentu secara langsung. Nantinya, orang yang akan membaca atau menonton cerita tersebut perlu menggambarkan sendiri bagaimana karakteristik tokoh tersebut dari perilaku, ucapan, hingga cara berpikir dan berbicara dari tokoh yang diperankan. Hal lain yang mendukungnya adalah cara berkomunikasi dengan karakter lain dan melihat respon dari krakter lain mengenai tokoh yang dimaskud.

Dalam pengertian lain, penokohan secara tidak langsung ini akan disamarkan watak tokoh oleh pengarang terhadap ceritanya.

 Selain itu, dalam sebuah cerita biasanya seorang tokoh akan dibedakan menjadi tiga seperti:

  1. Tokoh Protagonis

Baca Juga: Mengenal Istilah Globalisasi: Pengertian Menurut Para Ahli dan Ciri-cirinya

Tokoh protagonis biasanya digambarkan memiliki karakter yang disukai oleh penonton atau pembaca cerita. Tokoh ini juga biasanya merupakan karakter tokoh utama digambarkan sebagai tokoh yang memegang kendali dari peran utama dan keseluruhan cerita yang berfokus padanya. Tokoh utama ini akan terlibat dalam seluruh bagian inti dalam cerita yang dibuat.

  1. Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang memilki karakter berlawanan dengan pemeran utamanya, biasanya tokoh antagonis dikaitkan dengan karakter yang tidak baik dan menentang segala hal yang dilakukan oleh pemeran utama. Tokoh antagonis akan mempertajam masalah yang ada dan membuat cerita di dalamnya menjadi hidup.

  1. Tokoh Tritagonis (Pelerai)

Tokoh ini merupakan tokoh yang tidak memegang kendali sebagai pemeran utama dalam cerita, dimana tokoh tritagonis tidak sepenuhnya terlibat dalam semua bagian cerita. Namun, biasanya tokoh ini akan berperan sebagai seorang penghubung antara tokoh satu dengan yang lainnya (protagonis dan antagonis).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat