Dalam buku siswa Agama Islam dan Budi Pekerti kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka, terdapat pedoman transliterasi.
Transliterasi ini diberlakukan berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543 b/u/1987.
Panduan pelafalan transliterasi ini adalah panduan yang diberikan kepada pengguna buku, khususnya siswa agar dapat melafalkan (lisan) lambang bunyi huruf Arab yang telah ditransliterasikan dengan benar sesuai bunyi aslinya.
Berikut ini beberapa ketentuan cara pelafalan transliterasi:
1. Beberapa huruf Arab, fonemnya tidak ada padanannya di dalam bahasa Indonesia.
2. Transliterasi dengan vokal panjang pelafalannya pun ikut panjang.
Contoh: maaliki
3. Kata yang mengandung lam jalalah (kata Allah)
4. Ketika sebelum kata Allah berharakat kasrah, maka kata Allah akan tetap berbunyi sesuai tulisannya.
Contoh: bismillaahi
5. Ketika sebelum kata Allah berharakat fathah dan dammah, kata Allah akan berbunyi berbeda dengan tulisannya.
Contoh: Alloohu Akbar
6. Ada 8 huruf Arab yang fonemnya ketika berharakat fathah tidak dibaca “a”, tetapi “o”.