bdadinfo.com

Aksi Aktivis Mbappe: Serukan Perdamaian Usai Remaja Prancis Ditembak Mati Polisi Hingga Sebabkan Kerusuhan - News

Sosok Kylian Mbappe.  (dok. Eurosports)

Bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, buka suara usai seorang remaja Prancis bernama Nahel M ditembak mati polisi. Bak aktivis, ia pun menyerukan perdamaian.

Seruan perdamaian Mbappe dilakukan ketika terjadi kerusuhan usai remaja Prancis itu ditembak mati polisi. Protes masyarakat Prancis menyebabkan kerusuhan di berbagai wilayah di Prancis.

Mbappe yang berasal dari pinggiran Prancis itu mengerti apa yang terjadi terhadap sang remaja Prancis yang dianggap ‘orang pinggiran’ oleh polisi Prancis.

Baca Juga: Resep Seblak Nyemek Ala Rafael Tan, Bercita Rasa Manis, Pedas, Asam dan Cocok Disantap Saat Cuaca Sedang Hujan

Namun, kata Mbappe, kekerasan bukanlah solusi atas semua penembakan dan kerusuhan yang terjadi di Prancis tersebut.

"Seperti semua orang Prancis, kami dikejutkan dan dikejutkan oleh kematian brutal Nahel muda. Pertama, pikiran kami tertuju padanya dan keluarganya yang kami sampaikan belasungkawa tulus kami,” buka pernyataan Mbappe, dilansir dari laman Goal Internasional, Minggu, 2 Juli 2023.

"Jelas, kita tidak bisa tetap tidak peka terhadap keadaan di mana kematian yang tidak dapat diterima ini terjadi. Sejak peristiwa tragis ini, kami telah menyaksikan ekspresi kemarahan rakyat yang esensinya kami pahami, namun bentuknya tidak dapat kami dukung,” lanjutnya.

Baca Juga: Batasi Jumlah Tweet yang Dilihat dalam Sehari, Elon Musk Sebut agar Para Pengguna Lebih Banyak Main di Luar?

"Kekerasan tidak menyelesaikan apa-apa, apalagi ketika kekerasan itu tak terhindarkan dan tanpa lelah berbalik melawan mereka yang mengungkapkannya, keluarga mereka, orang yang mereka cintai dan tetangga,” sambung pernyataan Mbappe lagi.

Remaja Prancis bernama Nahel M tersebut adalah seorang anak tunggal yang dibesarkan oleh ibunya. Dia bekerja sebagai supir untuk jasa pengiriman makanan. Nahel juga tercatat sebagai pemain liga rugby negara tersebut.

Pada Selasa, 27 Juni 2023 lalu, dia ditembak di dada dari jarak dekat karena tidak mematuhi perintah polisi untuk menghentikan mobil Mercedes-nya setelah melanggar lalu lintas.

Baca Juga: Inovasi Hebat! Nikuba Buatan Profesor Tanpa Gelar dari Cirebon Dilirik Pabrikan Supercar Italia

Atas kematian Nahel, ribuan warga Prancis lantas melancarkan protes. Namun, aksi tersebut maah berujung kerusuhan.

Tak kurang pembakaran atribut, bentrokan antara demonstran dan polisi hingga penjarahan terjadi di sudut-sudut kota di Prancis.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat