- Pemilik media sosial media Twitter, Elon Musk menjadi buah bibir para pengguna akun sosial media yang identik dengan membagikan pesan sebanyak 280 karakter tersebut.
Para pengguna Twitter secara beramai-ramai menentang keinginan Elon Musk untuk menerapkan kebijakan pembatasan melihat Tweet dalam satu harinya. Banyak warganet merasa aturan tersebut akan merugikan para pengguna kedepannya.
Menanggapi banyaknya keluhan yang ditujukan kepada dirinya usai keinginan membuat kebijakan pembatasan jumlah Tweet.
Baca Juga: Sudah Terbiasa Makan Banyak tapi Tetap Mau Jaga Berat Badan, Jangan Abaikan Cara Berikut
Elon Musk me-Retweet sebuah akun parody dirinya @ElonMuskAOC yang menyebut kebijakan itu ada karena kepedulian Elon terhadap umat manusia.
Akun tersebut mengatakan, bahwa Elon Musk sengaja membatasi jumlah Tweet yang dapat dilihat agar para pengguna Twitter lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan diluar ruangan alih-alih kecanduan bermain Twitter.
Usai Tweetnya mendapat Retweet dari Elon Musk, Tweet tersebut kemudian diserbu warga yang memberikan beragam komentar mulai dari yang jenaka hingga menanggapi dengan serius.
Sebagaimana diketahui, Elon Musk yang juga merupakan pria terkaya di dunia tersebut merencanakan bahwa ia akan mulai membatasi jumlah Tweet yang bisa diakses oleh pengguna setiap harinya.
Pertama kalinya ia ingin menerapkan hal tersebut, jumlah Tweet yang dapat dilihat oleh akun yang terverifikasi atau memiliki centang biru (Twitter Blue) sebanyak 6000 Tweet per hari.
Lalu, bagi para pengguna dengan akun biasa, dapat melihat 600 Tweet, dan akun yang baru dibuat hanya dapat 300 Tweet dalam satu kali 24 jam.
Baca Juga: 3 Perubahan Menggunakan Behel Gigi, Ternyata Bisa Merubah Bentuk Wajah
Protes kencang dari pengguna tersebut membuat tekanan kepada pihak Twitter. Hingga yang terbaru, Elon Musk mencoba untuk sedikit melonggarkan jumlah batas yang dapat diakses pengguna dalam satu hari.
Akun terverifikasi dapat melihat 10.000 Tweet per satu harinya, akun tidak terverifikasi 1000 Tweet dan akun baru 500 Tweet.
Musk sendiri beralasan, kebijakan pembatasan muncul karena pihaknya melihat kemungkinan data Twitter yang dapat terancam dengan tidak terbatasnya informasi yang beredar di sosial medianya sekaligus akses seorang pengguna di Twitter.***