– Mantan bos Twitter dan salah satu pendirinya, Jack Dorsey buka suara usai kegaduhan yang terjadi di antara para pengguna Twitter.
Menyusul adanya aturan baru tentang view limit atau batas menonton yang dicetuskan oleh bos Twitter yang baru Elon Musk di platform media sosial tersebut.
Banyak para pengguna Twitter mengeluh pembatasan ini sangat merugikan, baik bagi pengguna Twitter yang terverifikasi maupun bagi pengguna gratisan.
Nama Jack Dorsey pun lagi-lagi terseret dalam kekesalan warganet saat menanggapi aturan baru ini usai Twitter mengalami down di beberapa negara.
Pasalnya, mantan CEO Twitter dikenal punya kebijakan yang lebih bebas dibandingkan bos Twitter yang baru.
Ia mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan CEO Twitter pada 29 November 2021.
Pada Oktober 2022, Dorsey mempertahankan 2,4% kepemilikannya di Twitter saat perusahaan tersebut dijual ke Elon Musk.
Terkait hal ini seperti yang dilansir pada akun Twitter centang biru @jack, Minggu 2 Juli 2023.
“Menjalankan Twitter itu sulit. Saya tidak berharap tekanan itu menimpa siapa pun. Saya percaya bahwa tim melakukan yang terbaik di bawah kendala yang mereka miliki, yang sangat besar,” cuit Dorsey.
“Sangat mudah untuk mengkritik keputusan dari jauh… yang mana saya juga merasa bersalah… tapi saya tahu tujuannya adalah untuk melihat Twitter berkembang. Pasti," ujarnya melanjutkan.
Untuk sekadar informasi, Elon Musk mengeluarkan kebijakan ini pada akun Twitter resminya pada Minggu, 2 Juli 2023.
Baca Juga: Warganet Keluhkan Kebijakan Baru Twitter, Salahkan Elon Musk: Kami Pamit