bdadinfo.com

PLN Targetkan 100 Persen Operasional Pakai Motor Listrik Tahun 2024 - News

PLN Targetkan 100 Persen Operasional Pakai Motor Listrik Tahun 2024  (Humas PLN )

- PT PLN (Persero) targetkan 100 persen operasional pakai motor listrik tahun 2024.

Pasalnya, perusahaan pelat merah ini menjadi terdepan dalam akselerasi penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) bagi operasional perusahaan di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat "Launching Program Menuju 100% Kendaraan Listrik Operasional PLN" di kantor Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Minggu, 29 Oktober 2023.

Baca Juga: PLN UID Sumbar Rangkul Mitra Kerja Wujudkan Iklim Usaha Sehat Berbasis ISO

"Kita mencanangkan PLN menuju 100 persen kendaraan listrik operasionalnya. Saat ini kita mengoperasikan lebih dari 7 ribu motor dan juga lebih dari 2.500 mobil dan ke depan di akhir tahun 2024 kita sudah mencanangkan bahwa 100 persen menggunakan motor listrik,” katanya.

Darmawan mengatakan, hal ini dalam mendukung Instruksi Presiden RI No 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

"Kami ingin menunjukkan PLN the leader, memimpin akselerasi penggunaan kendaraan listrik begitu juga menyediakan infrastruktur pendukung EV yang terbaik di Indonesia," katanya.

Baca Juga: Rayakan HLN ke-78, PLN Payakumbuh Berbagi Bingkisan Sembako

Darmawan melanjutkan, transformasi ke kendaraan listrik berkontribusi besar dalam upaya mendukung transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Sebab kata Darmawan, 1 liter kendaraan bahan bakar minyak (BBM) menghasilkan emisi karbon sebesar 2.4 Kilogram (Kg) CO2e. Secara ekuivalen 1 liter BBM sama dengan 1.5 Kwh. Jika dibandingkan dengan listrik, maka emisinya hanya mencapai 1.3 Kg CO2e.

"Dengan kita beralih menggunakan kendaraan listrik saat ini maka secara otomatis telah membantu menurunkan Gas Rumah Kaca (GRK) hampir 50 persen," ujar Darmawan.

Selain mengurangi GRK, transisi ke kendaraan listrik juga sejalan dengan upaya kemandirian energi secara nasional. Saat ini, BBM sebagian besar diperoleh dengan cara mengimpor. Berbeda dengan energi listrik yang 100 persen diperoleh dan dikelola secara mandiri.

"Jadi transisi ke kendaraan listrik mengubah dari energi yang tadinya impor menjadi energi yang berbasis pada domestik dan mengubah energi kotor menjadi energi bersih," katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat