– Dalam era digitalisasi yang kian merajalela, bank digital menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia.
Transformasi teknologi telah mengubah paradigma transaksi keuangan, memudahkan akses layanan perbankan, dan menciptakan alternatif yang menarik bagi konsumen.
Pertumbuhan penggunaan bank digital terjadi secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Desain Dirilis, Hutama Karya Fokus Selesaikan Tol Rengat-Pekanbaru, Bakal Hubungkan Tiga Provinsi
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2023, jumlah pengguna bank digital di Indonesia mencapai angka mencengangkan sebanyak 80 persen dari total populasi.
Hal ini menunjukkan pergeseran perilaku konsumen yang semakin memilih layanan perbankan melalui aplikasi digital dibandingkan dengan cabang konvensional.
Para ahli ekonomi mengapresiasi perkembangan ini dengan menyebutnya sebagai langkah positif menuju inklusivitas keuangan.
Dr. Maria Suryawan, seorang pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, mengatakan bank digital memang memberikan aksesibilitas lebih luas ke masyarakat.
"Bank digital memberikan aksesibilitas lebih luas kepada masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah terpencil. Ini dapat meningkatkan inklusi keuangan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi," kata Dr. Maria Suryawan
Adanya persaingan ketat di antara berbagai bank digital di Indonesia menjadi faktor penentu penawaran produk dan layanan yang semakin inovatif.
Baca Juga: Kecelakaan KA Turangga di Bandung Mengingatkan pada Tragedi Bintaro 1987, Ini Perbedaannya
Jenis layanan mulai dari pembayaran tagihan, transfer antarbank, hingga investasi dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi yang user-friendly.
Salah satu bank digital yang mendapat perhatian tinggi adalah Aplikasi Keuangan Digital (AKD), yang telah menghadirkan berbagai fitur menarik seperti kartu kredit virtual dan rekening tabungan dengan bunga kompetitif.