bdadinfo.com

Harga Minyak Mentah Berbalik Arah Naik Terkerek Administrasi Biden - News

Harga Minyak Mentah Berbalik Arah Naik Terkerek Administrasi Biden

- Pada Perdagangan Selasa (9/5/2023) harga minyak mentah berbalik arah naik di pasar spot karena pasar menimbang rencana pemerintah Amerika Serikat.

Untuk mengisi kembali cadangan minyak darurat negara dan mengantisipasi kenaikan permintaan musiman.

Di mana harga minyak mentah Brent naik 43 sen, atau 0,6% lebih tinggi ke level US$ 77,44 per barel, sementara minyak mentah west texas intermediate (WTI) naik 55 sen atau 0,8% ke level US$ 73,71 per barel.

Baca Juga: Sangat Menggoda! Simak 5 Daftar Restoran Padang di Palembang dengan Cita Rasa Asli Minang

"Administrasi Biden berencana mulai membeli minyak untuk mengisi Cadangan Minyak Strategis membantu menutupi posisi pendek spekulatif," kata Robert Yawger, direktur eksekutif energi berjangka di Mizuho.

Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan pemerintah dapat mulai membeli kembali minyak mentah untuk Cadangan Minyak Strategis akhir tahun ini setelah Presiden Joe Biden tahun lalu mengarahkan penjualan terbesar dari persediaan.

Sebuah laporan dari Administrasi Informasi Energi (EIA) menunjukkan permintaan musiman yang lebih tinggi dan output yang lebih rendah dari perkiraan juga mendukung harga.

Baca Juga: Resep Kuah Sate Padang Rumahan Rasa Restoran: DijamIn Bikin Keluarga Besar Ketagihan!

"Kami memperkirakan kenaikan musiman dalam konsumsi minyak dan penurunan produksi minyak mentah OPEC memberikan tekanan ke atas pada harga minyak mentah dalam beberapa bulan mendatang," kata EIA dalam outlook prospek energi jangka pendeknya seperti dilansir Reuters.

EIA juga memperkirakan produksi minyak mentah AS akan naik 5,1% menjadi 12,53 juta barel per hari tahun ini.

Tetapi EIA menurunkan perkiraan produksinya untuk tahun ini dan selanjutnya dari perkiraan sebelumnya.

Ini memangkas estimasi harga Brent dan WTI masing-masing lebih dari 7% menjadi US$ 78,65 dan US$ 73,62 per barel.

Persediaan minyak mentah AS naik sekitar 3,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 5 Mei.

Menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa, dibandingkan dengan perkiraan analis untuk penarikan sekitar 917.000 barel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat