bdadinfo.com

Sejak Pakai Listrik PLN, Petani Bawang Merah di Bantul Sumringah, Begini Pengakuannya - News

Sejak Pakai Listrik PLN, Petani Bawang Merah di Bantul Sumringah, Begini Pengakuannya. (Humas PLN )

- Sejak pakai PLN, petani bawang merah di Kabupaten Bantul sumringah. Betapa tidak, kini biaya operasional usahanya bisa irit hingga 90 persen.

Usaha bawang itu berlokasi terpantau di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hemat biaya operasional itu diwujudkan lewat program electrifying agriculture (EA).

Baca Juga: Datangi Pos Siaga Listrik KTT ASEAN, Bos PLN: Kita Berkorban Demi Bangsa

Hal itu terungkap saat kegiatan penyalaan serentak EA yang berlokasi di Kecamatan Kretek, Bantul pada Kamis, 11 Mei 2023.

Upaya ini dilakukan PLN demi meningkatkan produktivitas dan pendapatan Kelompok Tani (Poktan) Bawang Merah Ngudi Makmur.

Ilyas Suprapta, salah seorang anggota Poktan mengaku sejak beralih ke listrik PLN usahanya sukses menghemat biaya operasional hingga 90 persen.

Baca Juga: Cuaca Ekstrim Melanda, PLN UID Sumbar Terjunkan 156 Personil Amankan Pasokan Listrik Pelanggan

Ilyas memilih listrik PLN untuk mengairi sawahnya dari tahun 2022.

Ilyas pun menjelaskan, program electrifying agriculture merupakan salah satu inovasi PLN dengan pemanfaatan energi listrik di bidang agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.

Ilyas bercerita, sebelum ada program EA PLN ini dirinya bersama sejumlah petani di Bantul sempat menghadapi kendala dalam mengairi lahannya. Kendala itu dipicu karena semua petani menggunakan diesel BBM yang menelan biaya besar.

Dalam sekali penyiraman lahan bisa menghabiskan 1,5 liter hingga 2 liter per seribu meter atau sekitar Rp 20 ribu dalam jarak satu meter. Ditambah lagi, dengan adanya pembatasan dalam jumlah pembelian yang menyulitkan para petani mendapat BBM.

Karenanya, kehadiran program EA berhasil membuat Kelompok Tani Ngudi Makmur yang di dalamnya terdapat 801 petani mampu menghemat hingga 90 persen untuk biaya penyiraman setiap musimnya.

"Biaya yang murah dan ketersediaan air cukup bagi kami untuk untuk bertanam bawang. Dengan begitu berdampak kepada produktivitas hasil panen kami," katanya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat