bdadinfo.com

Ini 5 Jurus Sakti Bank Indonesia Tekan Risiko Transisi Ekonomi Rendah Karbon - News

Foto: Freepik

 - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan lima strategi yang dipercaya dapat memitigasi risiko dalam proses transisi ekonomi rendah karbon.

Strategi tersebut juga diperlukan untuk memajukan sukuk sebagai instrumen syariah yang berkelanjutan. Sukuk yang biasa disebut pula obligasi syariah merupakan merupakan salah satu instrumen investasi syariah.

Baca Juga: Tekan Laju Inflasi, Bank Indonesia Naikkan Kembali Suku Bunga Jadi 4,75 Persen

Penerbitan sukuk dilakukan oleh pemerintah melalui perusahaan atau lembaga perbankan syariah yang berperan dalam menawarkan SBSN kepada warga negara Indonesia.

“Dengan menerapkan kelima strategi tersebut, risiko dalam proses transisi ekonomi rendah karbon juga dapat termitigasi,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam keterangan tertulisnya pada  Senin, 14 November 2022.

Baca Juga: Bank Indonesia Luncurkan Uang Baru 2022, Simak Perbedaannya dengan Sebelumnya

Berikut adalah lima strategi BI memajukan sukuk sebagai instrumen ekonomi syariah yang berkelanjutan.

1.       mendorong komitmen bersama antar otoritas dan negara,

2.       mengembangkan/desain proyek hijau,

3.       mengembangkan struktur pembiayaan hijau,

4.       memperkuat komunikasi, dan

5.       optimalisasi digitalisasi.

Seirama, Gubernur Bank Sentral Arab Saudi, Fahad Al Mubarak menyampaikan penggunaan teknologi dapat dimanfaatkan dalam pasar ekonomi syariah. Namun, perlu disadari bahwa tantangan yang dihadapi cukup besar, yaitu inklusi keuangan.

“Dasar ekonomi keuangan syariah yang besar memilki peluang yang perlu dimanfaatkan yaitu melalui penggunaan teknologi,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat